Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

70 Kutipan RA Kartini, Kata Bijak tentang Emansipasi Perempuan hingga Cinta untuk Status di Sosmed

Berikut 70 kutipan RA Kartini, kata-kata bijak tentang emansipasi perempuan untuk dijadikan status di sosmed untuk memperingati Hari Kartini.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 70 Kutipan RA Kartini, Kata Bijak tentang Emansipasi Perempuan hingga Cinta untuk Status di Sosmed
Ist
Raden Ajeng Kartini (RA Kartini). Berikut 70 kutipan RA Kartini, kata-kata bijak tentang emansipasi perempuan untuk dijadikan status di sosmed untuk memperingati Hari Kartini. 

35. "Pergilah, bekerjalah untuk mewujudkan cita-citamu. Bekerjalah untuk kebahagiaan ribuan orang-orang tertindas oleh hukum yang lalim dengan paham yang keliru tentang benar dan salah, tentang baik dan jahat. Pergilah, pergilah, tanggunglah derita dan berjuanglah tetapi bekerjalah untuk sesuatu yang kekal."

36. "Dalam hatinya karena perlawanan terhadap keadaan zaman, jiwanya menjadi matang. Ia tidak akan, tidak mau tunduk. Ia harus menempuh jalan baru."

37. "Percayalah akan masa depan."

38. "Para lanjut usia, jangan menolak segala yang baru. Ingatlah, bahwa semua yang sekarang sudah tua, juga pernah baru."

Baca juga: Kartini Muljadi dan Arini Subianto Jadi 2 Wanita Terkaya Indonesia versi Forbes, Ini Profilnya

39. "Ketidaksetaraan inilah yang menyebabkan ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi."

40. "Bagaimanapun jalannya, sekali-kali jangan lelah untuk berusaha gigih membela semua yang baik."

41. "Kami yakin, apabila seseorang berani memulai, banyak yang akan mengikuti."

BERITA REKOMENDASI

42. "Angkatan muda, tiada pandang laki-laki atau perempuan wajiblah berhubungan. Masing-masing secara sendiri-sendiri dapat berbuat sesuatu untuk memajukan, meningkatkan derajat bangsa kami. Tetapi apabila kami bersatu, mempersatukan kekuatan kami, bekerja bersama-sama, maka hasil usaha kami akan lebih besar. Bersatu kita kukuh dan berkuasa."

43. "Kita harus hidup bersama-sama dan untuk semua manusia. Tujuan hidup kita ialah membuat hidup lebih indah."

44. "Sudah jauh dan lama kami mencari, dan kami tiadalah tahu, amat dekatnya, senantiasa pada kami barang yang kami cari itu, ada di dalam diri kami sendiri."

45. "Perbuatan saya itu akan lebih banyak menarik hati orang sebangsa saya daripada seribu kata ajakan yang gembira-gembira."

46. "Bagaimana mungkin seorang pria dan wanita dapat mencintai satu dengan yang lain ketika mereka baru berjumpa pertama kali dalam kehidupan ini setelah mereka terikat dalam pernikahan?"

47. "Kita berharap untuk dicintai--bukan ditakuti."

48. "Tiada hal yang lebih indah selain dapat menerbitkan senyum di wajah mereka yang kita cinta."

49. "Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti."

50. "Betapa ganjil telah ajaibnya rasa kasih sayang itu: tidak mau dipaksa, tidak mau diikat dimana pun juga. Datang tanpa diundang, tidak disangka-sangka. Dan dengan sepatah kata saja, tetapi sepatah kata yang menjenguk jauh ke dalam kehidupan batin masing-masing. Jauh mengikat dua jiwa yang sampai sekarang belum mengenal dengan ikatan-ikatan erat!"

51. "Maksud Tuhan terhadap kita adalah baik. Hidup ini diberikan kepada kita sebagai rahmat dan tidak sebagai beban, kita manusia sendiri umumnya membuatnya jadi kesengsaraan dan penderitaan."

52. "Agama harus menjaga kita dari perbuatan dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama."

53. "Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah."

54. "Kedudukan ibu rohani lebih tinggi dari ibu jasmani."

55. "Tugas manusia ialah menjadi manusia."

56. "Harta paling suci di dunia ialah hati laki-laki yang luhur."

57. "Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."

58. "Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang."

59. "Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam."

60. "Tahukah engkau semboyanku? Aku Mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tidak dapat! Melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku Mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung."

61. "Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita. Semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia."

62. "Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu."

63. "Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang."

64. "Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika kamu memang berharga di mata seseorang, tak ada alasan baginya untuk mencari seseorang yang lebih baik darimu."

65. "Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain?"

66. "Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan-angan mudah mati, kadang-kadang timbullah angan-angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah."

67. "Sebab barang siapa tidak dapat merasakan sakit, dia juga kebal terhadap rasa gembira. Barang siapa tidak menderita, tidak juga dapat merasakan nikmat yang sesungguhnya."

68. "Hanya orang-orang yang kuat hati dan pikirannya yang dapat bertahan dalam topan semacam itu, dapat melawan kekejaman dan kekerasan dunia."

69. "Kesadaran anak-anak harus dibangunkan, bahwa mereka harus memenuhi panggilan budi dalam masyarakat terhadap bangsa yang akan mereka kemudikan."

70. "Petani terbaik tidak akan memungut padi dari tanah yang tidak dikerjakannya lebih dulu, sebelum menebarkan benih dan menanam di situ! Tidak akan dapat juga ahli bangunan yang terbaik mendirikan gedung tanpa fondasi!"

Berita lainnya terkait Hari Kartini

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas