Ketua Komisi XI DPR RI: Ekonomi Mulai Bangkit, Akselerasi Pemulihan Kian Nyata
Hal ini saya lihat dari beberapa indikator seperti tingkat konsumsi masyarakat yang membaik pada bulan Maret 2021.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Memasuki Kuartal II tahun 2021, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto menilai geliat aktivitas ekonomi perlahan menunjukkan arah perbaikan baik dari sisi global maupun domestik. Meskipun masih terdapat risiko ketidakpastian global, pengendalian pandemi Covid-19 terus dilakukan melalui percepatan pemulihan ekonomi dan memperkuat reformasi. Sejumlah indikator dan data yang juga saat ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi terus terjadi hingga saat ini.
“Hal ini saya lihat dari beberapa indikator seperti tingkat konsumsi masyarakat yang membaik pada bulan Maret 2021. Tentunya kepercayaan masyarakat tersebut diikuti oleh program percepatan Vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang tetap harus dipertahankan dan ditingkatkan yang berimplikasi terhadap peningkatan aktivitas perekonomian,” kata Dito saat dihubungi wartawan, Jumat (23/4/2021).
Dilihat dari perkembangan Leading Indicator Triwulan I 2021 bulan Maret 2021 menunjukkan arah perbaikan dan terus menguat. Indeks Penjualan Ritel, Indeks Keyakinan Konsumen, Penjualan Mobil, Listrik, dan Google Mobility menunjukkan tren yang positif.
Selain itu, PMI, Konsumsi Semen, Ekspor, dan Impor juga menunjukkan tren yang positif. Ini menunjukkan bahwa berbagai orkestrasi kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah sangat signifikan. Dito memprediksi, PDB Indonesia pada tahun 2021 akan rebound.
“Saya mencermati ada beberapa kunci ekonomi indonesia rebound pada tahun 2021 yaitu mendorong daya beli masyarakat melalui belanja K/L maupun melalui program PEN termasuk juga Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja, subsidi ongkos kirim Rp500 miliar untuk harbolnas yang akan efektif memberikan dampak positif terhadap perekonomian, peningkatan investasi melalui percepatan reformasi, dukungan terhadap ekspor, dan peningkatan kolaborasi Pemerintah Daerah dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nassional. Selain itu, percepatan vaksinasi untuk mencapai herd immunity juga harus terus dilakukan, Pembatasan Aktivitas berskala Mikro, Penguatan Tes, Lacak, dan Isolasi, termasuk larangan mudik. Kuncinya adalah ekonomi bisa pulih namun tetap menjaga penyebaran dari Covid-19 itu sendiri,” tegas Dito.
Selanjutnya, Politisi Senior Fraksi Golkar itu memberikan catatan agar APBN 2021 dapat memberikan manfaat yang besar bagi rakyat melalui optimalisasi belanja pemerintah pusat maupun melalui transfer ke daerah.
Tidak hanya itu, keberlanjutan orkestrasi fiskal, moneter, dan sektor jasa keuangan harus terus dilakukan bersama dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. Kolaborasi kebijakan tersebut juga memberikan hasil atas Peringkat Republik Indonesia pada BBB+/Outlook Stabil (Investment Grade) pada 22 April 2021.
“Ini menunjukkan bahwa keyakinan stakeholder atas perkonomian Indonesia jangka menengah di tengah pandemi masih terjaga yang didukung sinergi kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia. Memastikan agar stabilistas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga. Untuk itu, saya sampaikan agar Pemerintah dan BI serta otoritas lainnya mengedepankan tata kelola yang baik, transparan, dan akuntabel, sehingga terjaga kepercayaan global dan domestik akan prospek pemulihan perekonomian terus terjaga,” pungkas Dito.
Kedepannya, Komisi XI DPR RI akan terus mengawal pelaksanaan dari APBN 2021, Bauran Kebijakan BI, Stimulus di Sektor Jasa Keuangan, termasuk efektivitas klaster perpajakan didalam UU Cipta Kerja sebagai bagian dari dukungan terhadap keseluruhan perekonomian Indonesia.