Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca Hilangnya Kapal Selam Nanggala 402, Komisi I DPR Minta Kemhan Evaluasi Alutsista Tua

Pasca hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402, Komisi I DPR minta Kemhan untuk mengevaluasi Alutsista tua yang masih digunakan hingga saat ini.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pasca Hilangnya Kapal Selam Nanggala 402, Komisi I DPR Minta Kemhan Evaluasi Alutsista Tua
Twitter @JurnalMaritim
KRI Nanggala-402 - Pasca hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402, Komisi I DPR minta Kemhan untuk mengevaluasi Alutsista tua yang masih digunakan hingga saat ini. 

Seluruh unsur pun dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402 dan latihan ditunda.

Laksamana Yudo juga mengatakan, pihaknya akan memberlakukan isyarat subsunk jika kapal sudah dipastikan tenggelam dengan bukti autentik.

"Sampai sekarang belum ada bukti identik, belum terdeteksi di mana posisinya, jadi kita belum beri isyaratkan subsunk," kata dia.

Baca juga: KSAL Ungkap Kondisi dan Riwayat Kapal Selam KRI Nanggala-402 sebelum Latihan di Perairan Bali

Baca juga: UPDATE Terkini KRI Nanggala 402: Kondisi Masih Layak Tempur, Kapasitas Oksigen Bertahan 3 Hari

Kondisi Kapal Selam KRI Nanggala-402

Di sisi lain, Yudo mengungkapkan, kapasitas oksigen dalam kapal selam mampu bertahan selama 72 jam sejak menyelam.

Artinya, kapal yang kemarin menyelam pada pukul 03.00, akan bertahan hingga Sabtu (24/4/2021) pukul 03.00.

"Blackout itu mampu 72 jam, sekitar 3 hari. Jadi bisa sampai Sabtu jam 03.00 WIB. Sehingga cadangan oksigen masih ada," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Ia juga menjelaskan, KRI Nanggala-402 dibuat pada 1977 dan diterima TNI Angkatan Laut pada 1981.

"Dibuat tahun 1977, diterima Angkatan Laut tahun delivery 1981. Buatan HD Jerman," ucap Yudo.

KRI Nanggala-402 juga dikenal memiliki riwayat menembak yang baik.

"Kapal ini riwayatnya sudah menembak torpedo kepala pelatihan 15 kali, menembak torpedo kepala perang 2 kali, dan sasarannya kapal eks KRI dan dua-duanya tenggelam," ujar Yudo.

KRI Nanggala-402
KRI Nanggala-402 (Twitter @JurnalMaritim)

Sementara, penembakan torpedo untuk kepala perang sebanyak 2 kali.

Sebelum dikirim ke perairan Bali untuk pelatihan, KRI Nanggala-402 juga dalam kondisi siap tempur baik dari personel maupun material.

Bahkan, kapal selam itu masih mendapat kelayakan dari Dinas Angkatan Laut.

Senada dengan KSAL, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menyampaikan kapal selam KRI Nanggala-402 masih laik melakukan kegiatan operasi.

"Untuk sertifikat kelaikan juga masih tanggal 25 Maret 2022," ungkapnya.

"Jadi masih laik melakukan kegiatan operasi," tegas Hadi.

Panglima TNI menambahkan, hingga saat ini, upaya pencarian kapal selam yang membawa 53 awak ini masih dilakukan oleh pihak TNI AL dan dibantu oleh sejumlah instansi lain.

Mereka adalah Polri, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Basarnas.

"Bantuan juga datang dari negara lain, yaitu Singapura, Malaysia, dan Australia," kata Hadi Tjahjanto.

Ia berharap, upaya pencarian bisa membuahkan hasil dan menumbuhkan harapan untuk segera menyelamatkan semua personel di kapal selam KRI Nanggala-402.

Berita lain terkait Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

(Tribunnews.com/Shella/Sri Juliati/Nuryanti/Inza Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas