Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perbaiki Bendungan Benanain NTT karena Banjir, Kementerian PUPR Harap Produksi Pertanian Membaik

Kementerian PUPR akan melakukan perbaikan Bendung Benanain di Malaka, NTT yang rusak akibat akibat terjangan banjir pada awal April lalu.

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Perbaiki Bendungan Benanain NTT karena Banjir, Kementerian PUPR Harap Produksi Pertanian Membaik
Kementerian PUPR
Bendungan Bendungan Benanain NTT sebelum rusak diterjang banjir, kini akan diperbaiki Kementerian PUPR. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Timur (NTT) II Kupang akan melakukan perbaikan Bendung Benanain di Malaka, NTT yang rusak akibat akibat terjangan banjir pada awal April lalu.

Wakil Menteri (Wamen) PUPR, Jhon Wempi Wetipo, dalam kunjungannya ke Malaka menyebutkan perbaikan permanen Bendung Benanain diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama.

Dilansir laman resmi pu.go.id, waktu perbaikan yang diperlukan sekitar 18 bulan.

Hal ini disebabkan kerusakan cukup parah terjadi pada bangunan utama bendungan dan saluran induk.

Baca juga: Kementerian PUPR Salurkan Sarana dan Prasana Bagi Warga Terdampak Gempa Bumi Jatim

Baca juga: Kementerian PUPR Fokus Sediakan Air Bersih Saat Tanggap Darurat Gempa Jatim

Untuk normalisasi sementara Bendung Benenain diperlukan pinjaman lahan lima keluarga yang ada di sekitar kawasan bendung.

"Perbaikan sementara ini diperlukan agar hasil produksi pertanian di Daerah Irigasi Malaka tetap terjaga," kata Wamen Wempi, Rabu (21/4/2020).

Untuk itu, Wamen Wempi meminta kepada Pemerintah Kabupaten Malaka untuk dapat berkomunikasi dengan warga pemilik lahan.

Berita Rekomendasi

Agar dapat segera dilakukan penanganan darurat normalisasi Bendung Benenain.

Baca juga: Langkah Cepat Kementerian PUPR Atasi Dampak Bencana Banjir NTT dan NTB

Baca juga: Kementerian PUPR Mulai Tangani Kerusakan Infrastruktur di NTT dan NTB Akibat Banjir

"Setelah penanganan darurat selesai, Pemerintah Kabupaten juga harus mengatur pengairan masing-masing lahan irigasi untuk dapat digilir mendapatkan air," jelas Wamen Wempi.

Hal ini, menurut Wamen Wempi, harus dilakukan selama masih dalam menunggu perbaikan permanen.

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang, Agus Sosiawan, dalam laporannya menyatakan, kerusakan cukup parah juga terjadi pada bagian trashrack di bangunan pengambilan, proteksi inlet dan outlet siphon.

"Tanggul pengaman yang jebol juga mengakibatkan putusnya saluran irigasi, serta kerusakan pada saluran induk mengakibatkan terputusnya suplai irigasi ke daerah layanan," tutur Agus.

Dalam masa perbaikan permanen akan dilakukan perbaikan saluran induk irigasi dengan mengembalikan kondisi saluran ke kondisi semula.

Yaitu dengan melakukan penimbunan menggunakan material timbunan pilihan serta perkuatan di kaki tebing sungai sekitar timbunan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas