Jokowi Tegas Desak Junta Militer Hentikan Kekerasan, Kepentingan Masyarakat Myanmar Jadi Prioritas
Saat bertemu pemimpin negara ASEAN serta otak kudeta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, Jokowi meminta agar kekerasan di Myanmar segera disetop
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Alhasil, ratusan warga sipil tewas sepanjang proses kudeta yang telah berlangsung sejak 1 Februari tersebut.
Warga yang marah atas kekerasan aparat itu kemudian merespons dengan menggelar mogok massal dan aksi perlawanan lainnya.
Selain Jokowi sejumlah pemimpin atau perwakilan dari negara-negara ASEAN juga hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Kemudian Menteri Luar Negeri Filipina sebagai Utusan Khusus Filipina Teodoro L. Locsin Jr., Menteri Luar Negeri Thailand sebagai Utusan Khusus Thailand Don Pramudwinai, Menteri Luar Negeri Laos sebagai Utusan Khusus Laos Saleumxay Kommasith.
Termasuk Panglima Junta Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing turut hadir dalam KTT ASEAN kali ini.
Baca juga: Bahas Krisis Myanmar, KTT ASEAN Terdiri dari 3 Segmen
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan Myanmar menerima usulan dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil.
"Kami berhasil. Ini di luar ekspektasi kami dengan mendapatkan hasil dari pertemuan hari ini," kata dia dikutip dari Reuters, mengutip kantor berita Bernama, Sabtu (24/4/2021).
Senada, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing tidak menentang usulan untuk mengirim bantuan kemanusiaan dan kunjungan delegasi perserikatan.
"Dia (Min Aung Hleung) mendengarkan kami, dia akan mengambil poin-poin yang dia anggap berguna. Bahwa dia tidak menentang peran konstruktif ASEAN, atau kunjungan delegasi ASEAN, atau bantuan kemanusiaan, dan bahwa mereka akan bergerak maju dan terlibat dengan ASEAN. dengan cara yang konstruktif," dia menambahkan.(tribun network/yud/ras/dod)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.