Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayah Kru KRI Nanggala-402 Minta Musala atau Masjid di Desa Doakan Anaknya: Agar Bisa Cepat Ditemukan

Ayah kru KRI Nanggala-402 memiliki permintaan khusus pada kepala desa tempat ia tinggal.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Ayah Kru KRI Nanggala-402 Minta Musala atau Masjid di Desa Doakan Anaknya: Agar Bisa Cepat Ditemukan
SURYA.co.id David Yohanes / KOMPAS.com Bahana Patria Gupta
Matroji Sudiarjo ayah Kelasi Satu (Mesin) Muhammad Faqihudin Munir (kiri) - KRI Nanggala-402 saat merapat di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, Senin (6/2/2012) (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Ayah awak KRI Nanggala-402, Matroji Sudiarjo (54), memiliki permintaan khusus pada kepala desa tempat ia tinggal setelah tahu kapal selam yang ditumpangi putranya hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021).

Kelasi Satu (Mesin) Muhammad Faqihudin Munir (26) adalah putra sulung Matroji yang berasal dari Desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung.

Dikutip dari Surya.co.id, Matroji meminta pada Kepala Desa Pulotondo, Mawardi, agar setiap musala atau masjid mendoakan Faqihudin segera ditemukan.

“Saya mohon diumumkan di musala atau masjid."

"Supaya mendoakan anak saya agar bisa cepat ditemukan,” katanya, Sabtu (24/4/2021).

Matroji Sudiharjo (54) memegang foto anaknya, Kelasi Satu (Mesin) Muhammad Faqihudin Munir, awak kapal selam Nanggala 402, Sabtu (24/4/2021).
Matroji Sudiharjo (54) memegang foto anaknya, Kelasi Satu (Mesin) Muhammad Faqihudin Munir, awak kapal selam Nanggala 402, Sabtu (24/4/2021). (surya.co.id/david yohanes)

Baca juga: Kronologi Bagian KRI Nanggala-402 Ditemukan, Terbelah Menjadi 3 Bagian hingga Upaya Evakuasi

Baca juga: Umumkan KRI Nanggala-402 Tenggelam, Panglima TNI: Saya Nyatakan Bahwa 53 Personel Telah Gugur

Baca juga: Kata Pakar Terkait Kemungkinan Retakan Besar di KRI Nanggala-402 Membuat Air Masuk ke dalam Kapal

Lebih lanjut, Matroji mengungkapkan Faqihudin terakhir menelepon pada Senin (19/4/2021).

Saat itu, Faqihudin berpamitan akan berlayar dari Surabaya menuju Bali.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Matroji, sang putra selalu berpamitan setiap akan berlayar bersama KRI Nanggala-402.

“Kalau telepon pasti cerita mau berlayar ke mana, terus minta didoakan agar selamat,” ungkapnya.

Matroji mengaku awal tahu KRI Nanggala-402 hilang kontak, ia tak bisa diajak berbicara karena merasa sedih.

Pasalnya, Matroji dan sang istri tahu kabar KRI Nanggala-402 lewat YouTube.

“Begitu tahu Nanggala-402, lha itu kan kapal anak saya."


"Hari Rabu dan Kamis kemarin saya tidak bisa diajak ngomong (karena sedih),” bebernya.

KRI Nanggala-402 dinyatakan subsunk alias tenggelam, Sabtu (24/4/2021), setelah dilakukan pencarian selama 72 jam.

Fase ini diumumkan setelah tim pencari menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti autentik.

Baca juga: FOTO KRI Nanggala-402 yang Ditemukan di Kedalaman 838 Meter dan Terpecah Menjadi Tiga Bagian

Baca juga: Polri Siapkan Dua Posko untuk Keperluan Evakuasi Prajurit KRI Nanggala 402

Baca juga: KSAL Berencana Angkat KRI Nanggala-402 yang Tenggelam, Ini Alasannya

Bukti autentik KRI Nanggala-402 diisyaratkan tenggelam ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 72 jam.
Bukti autentik KRI Nanggala-402 diisyaratkan tenggelam ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 72 jam. (Tangkap layar Youtube Kompas TV)

"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam."

"Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti autentik menuju fase tenggelamnya KRTI Nanggala" ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers, Sabtu, dilansir Tribunnews.

"Dengan adanya bukti autentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, menambahkan.

Serpihan yang ditemukan antara lain pelusur tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, botol oranye pelumas periskop, alas salat, dan spon untuk menahan panas pada presroom.

Diketahui, KRI Nanggala-402 menghilang tepat 46 menit setelah izin menyelam pada Rabu (21/4/2021).

Kapal selam ini hilang kontak saat latihan menembak rudal D802 dan torpedo.

Detik-detik KRI Nanggala-402 Hilang Kontak

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. (KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO)

Kapal selam KRI Nanggala-402 menghilang tepat 46 menit setelah izin menyelam.

Detik-detik hilangnya KRI Nanggala-402 ini dibeberkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers yang digelar Kamis (22/4/2021).

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) saat latihan menembak rudal D802 dan torpedo.

Baca juga: Komandan Kapal Ternyata Pernah Keluhkan Overhaul KRI Nanggala-402 yang Terus Tertunda

Baca juga: Panglima TNI Ajukan Kenaikan Pangkat 53 prajurit KRI Nanggala 402 yang Gugur ke Presiden Jokowi

Baca juga: AHY Minta Pemerintah Jamin Pendidikan Anak 53 Awak KRI Nanggala Hingga Lulus Sarjana  

Dilansir Tribunnews, berikut detik-detik KRI Nanggala-402 hilang kontak:

02.30 WITA: Latihan dimulai.

03.00 WITA: KRI Nanggala-402 izin menyelam pada kedalaman 13 meter dan persiapan penembakan torpedo, sambil didampingi sea rider.

03.00-03.30 WITA: Geladak haluan KRI Nanggala-402 masih terlihat oleh tim penjejak sea rider dalam jarak 50 meter.

Dalam kurun waktu ini, KRI lainnya menempati posisi untuk mengecek torpedo, dalam hal ini adalah unsur-unsur lain yang saat itu juga sedang persiapan peluncuran torpedo.

03.46 WITA: Sea rider memonitor lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan-lahan mulai menyelam dan tidak terlihat untuk penembakan torpedo.

03.46-04.46 WITA: Personel di permukaan terus-menerus memanggil KRI Nanggala-402, tapi tak ada respons.

Mengetahui KRI Nanggala-402 tak merespons, helikopter diterbangkan dari KRI Gusti Ngurah Rai untuk melakukan deteksi visual.

Namun, hasilnya nihil.

06.46 WITA: Dilakukan isyarat sub-miss atau kapal selam hilang.

Baca berita Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Gita Irawan, Surya.co.id/David Yohanes)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas