Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Persen Masyarakat Masih Ingin Mudik, Dirlantas Polda: Jangan Ngeyel Mencoba-coba untuk Mudik

Satgas terus berupaya menekan jumlah warga yang nekad mudik, sekecil mungkin. Sehingga, dapat menurunkan risiko penyebaran Covid-19.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in 7 Persen Masyarakat Masih Ingin Mudik, Dirlantas Polda: Jangan Ngeyel Mencoba-coba untuk Mudik
WARTAKOTA/Nur Ichsan
Penjualan tiket bus AKAP ke sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Sumatera, di Terminal.Kalideres, Jakarta Barat, Senin (27/4/2021), semakin anjlok seiring makin berkurangnya jumlah penumpang, sebagai imbas dari diberlakukannya pengetatan mudik oleh pemerintah. Sebelum adanya pengetatan meeeka masih bisa mengangkut hingga 30 penumpang tapi saat ini hanya 5 hingga 10 penumpang. Awak bus memprediksi lonjakan penumpang akan terjadi pada 30.April ini hingga menjelang diberlakukannya larangan mudik. (WARTAKOTA/Nur Ichsa) *** Local Caption *** 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah terus menyerukan larangan mudik bagi masyarakat pada Idul Fitri 2021.

Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, masih ada 7 persen masyarakat yang nekad mudik meski telah ada larangan.

Angka tersebut kata Doni turun dari sebelumnya 11 persen berdasarkan survei Kemenhub.

"Setelah mudik dilarang menjadi 11 persen, dan setelah bapak presiden umumkan menjadi 7 persen," kata Doni usai rapat terbatas dengan Presiden, Senin (26/4/2021).

Satgas terus berupaya menekan jumlah warga yang nekad mudik, sekecil mungkin. Sehingga, dapat menurunkan risiko penyebaran Covid-19 yang berasal dari mobilitas penduduk.

"Tugas kita menurunkan angka 7 persen menjadi lebih rendah lagi, sehingga mobilitas bisa kita batasi, kita kurangi, dan akan bisa mengurangi penularan covid-19 di berbagai daerah," katanya.

Doni meminta masyarakat bersabar untuk tidak mudik terlebih dahulu karena Pandemi Covid-19 belum hilang dari Indonesia. Masyarakat kata Doni bisa bersilaturahmi secara virtual untuk mengobati kerinduan kepada keluarga.

Baca juga: Syarat Mudik Lebaran Pakai Mobil Pribadi, Diimbau Lakukan Rapid Tes Antigen

"Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahim secara virtual. Mohon berkenan posko-posko yang ada di setiap daerah bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang mungkin belum memiliki fasilitas komunikasi virtual untuk bisa difasilitasi," pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya terus menyosialisasikan pelarangan mudik tersebut.

Polisi mengimbau agar warga tidak ngeyel. Pihaknya juga telah menyiapkan sebanyak 31 titik pos penyekatan, terdiri dari 17 pos check point dan 14 titik penyekatan.

Check point berada di dalam aglomerasi di Jabodetabek untuk meningkatkan, melihat kepatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19.

"Ke-14 titik itu berada di gerbang keluar aglomerasi Jabodetabek. Itulah yang nanti kami akan melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap semua kendaraan yang lewat," katanya.

Pemeriksaan tersebut, dikatakan Sambodo akan dilakukan terhadap kendaraan penumpang maupun kendaraan pribadi.

"Terutama dengan pengalaman modus-modus operandi dari para pemudik terdahulu, yang naik travel gelap, naik sepeda motor, naik didalam ambulan, sembunyi di bagasi bis, sembunyi di toilet bis, naik ke bak truk, semuanya akan kami periksa," katanya.

"Sehingga diharapkan mudah-mudahan pelaksanaannya tahun ini lebih ketat, lebih bagus dan masyarakat paling tidak lebih sadar untuk tidak mencoba-coba untuk mudik," pungkas Sambodo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas