Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tipe Kapal Selam KRI Nanggala 402 Sangat Aman dan Punya Pelontar Sinyal Darurat

Iwan yang sejak 1990 sampai tahun 2007 mengawaki kapal selam tersebut mengatakan tipe kapal selam tersebut sangat aman karena desain kapal tersebut sa

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tipe Kapal Selam KRI Nanggala 402 Sangat Aman dan Punya Pelontar Sinyal Darurat
grid
KRI Nanggala 402 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto mengungkapkan tipe kapal  selam KRI Nanggala 402 yakni 206/1300 merupakan tipe yang sangat aman.

Iwan yang sejak 1990 sampai tahun 2007 mengawaki kapal selam tersebut mengatakan tipe kapal selam tersebut sangat aman karena desain kapal tersebut sangat aman.

Iwan menjelaskan kapal selam tersebut memiliki tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan. 

KRI Nanggala 402, kata Iwan, memiliki enam tangki pemberat pokok di antaranya dua di bagian depan, dua di bagian tengah, dan dua di bagian belakang.

Selain itu, kapal tersebut juga memiliki tangki tahan tekan yang dapat digunakan untuk menghembus kapal sehingga bisa cepat naik ke permukaan.

Jika kapal akan tenggelam, kata Iwan, dua jenis tangki tersebut dapat digunakan untuk mengapungkan kapal ke permukaan.

"Perlu rekan-rekan ketahui bahwa (tipe) 209/1300 ini merupakan kapal yang sangat safe untuk digunakan Angkatan Laut di mana pun di seluruh dunia," kata Iwan saat konferensi pers pada Selasa (27/4/2021).

Baca juga: TNI AL Bantah KRI Nanggala 402 Kelebihan Muatan

Berita Rekomendasi

Iwan menjelaskan kapal tersebut juga dilengkapi dengan signal ejector atau pelontar sinyal yang dapat digunakan apabila kru kapal selam mengalami kedaruratan.

Alat tersebut, kata Iwan, biasa disebut pintu torpedo atau petor nomor 9.

"Mengapa kok kita tidak sampai menembakkan? Karena tadi, mungkin pergerakan yang sangat cepat sehingga tidak punya kesempatan untuk menembakkan. Dapat dibayangkan, tidak sampai 10 detik sudah masuk ke dalam seratus meter. Bagaimana bisa memikirkan hal yang sedemikian. Pegangan susah, apalagi hal demikian," kata Iwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas