Presiden Tidak Ingin Kondisi Penyebaran Covid-19 Indonesia Seperti di India
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Daerah waspada terhadap penyebaran Covid-19 di wilayahnya masing-masing
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Daerah waspada terhadap penyebaran Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Jokowi tidak ingin kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia seperti di India.
"Karena kita tahu perkembangan Covid di India, yang ini perlu saya ingatkan, karena kita menjelang masuk ke hari raya Idul Fitri," kata Jokowi dalam Pengarahan Kepala Daerah Se Indonesia yang disiarkan Youtube Sekretariat presiden, Kamis, (29/4/2021).
Pemerintaj India kata Presiden sempat berhasil mengendalikan penyebaran kasus Covid-19.
Baca juga: Berbasis IoT, Fox Logger ID Card Bisa Pantau Pergerakan Pasien Covid-19 hingga Jemaah Haji dan Umroh
Pemerintah Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke dua di dunia tersebut berhasil menekan penyebaran Covid-19 hanya 10 ribu kasus perhari.
Jokowi bahkan mengaku sempat menelepon Menteri Kesehatan India menanyakan strategi pengendalian yang dilakukan.
Baca juga: BioNTech Percaya Diri Vaksinnya Mampu Tangkis Varian Covid-19 India
"India di bulan menuju ke Oktober, November, Desember menuju ke Januari berhasil melandaikan kurvanya, dan bahkan saya ingat di bulan Januari, kita telepon pada Menteri Kesehatan India, (menanyakan) kuncinya apa? dan beliau menyampaikan kuncinya adalah micro lockdown. sehingga kita adopsi di sini menjadi PPKM skala mikro," katanya.
Hanya saja kata Presiden, saat ini kondisinya berbeda. Terjadi lonjakan kasus secara eksponensial di India dari yang tadinya rata-rata 10 ribu kasus per hari menjadi 350 ribu perhari.
Oleh karena itu, Presiden meminta kepala daerah untuk selalu waspada dengan penyebaran Covid-19.
"Ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, hati-hati dengan perkembangan yang ada di India, dan juga tidak hanya di India, ada di Turki, kemudian ada di Brazil dan beberapa di Uni Eropa," pungkasnya.