Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosiolog Sebut Penyebar Hoaks Babi Ngepet di Depok Berharap Dianggap Sebagai Orang Pintar

Sosiolog Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy, memberi tanggapan soal modus penyebar berita bohong atau hoaks babi ngepet di Depok.

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sosiolog Sebut Penyebar Hoaks Babi Ngepet di Depok Berharap Dianggap Sebagai Orang Pintar
TribunJakarta.com/ Dwi Putra
Penemuan babi ngepet di Depok ternyata hoaks. Sosiolog Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy, memberi tanggapan soal modus penyebar hoaks babi ngepet di Depok. 

TRIBUNNEWS.COM - Sosiolog Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy, memberi tanggapan soal modus penyebar berita bohong atau hoaks babi ngepet di Depok.

Ia menyebut, pandemi Covid-19 menjadi satu di antara pemicu masyarakat percaya pada isu kemunculan babi ngepet.

Banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi pada masa pandemi Covid-19.

Sehingga, bisa jadi ada orang yang mencari sumber penghasilan secara tidak halal.

"Ini momennya saat pandemi yang secara umum orang mengalami kesulitan ekonomi," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (30/4/2021).

"Di sisi lain, orang mencari peluang secara halal maupun tidak halal untuk memperoleh sumber penghasilan tambahan," katanya.

Baca juga: HOAKS Babi Ngepet di Sawangan Kota Depok, Hanya Karangan karena Pelaku Ingin Dikenal Warga

Sosiolog Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy.
Sosiolog Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

"Orang Indonesia pada umumnya tahu soal babi ngepet, tapi tidak berharap ketemu dengan babi ngepet."

Berita Rekomendasi

"Ada ketidaksadaran kolektif tadi yang kemudian menjadi fakta, dan itu ada pemicunya yaitu pandemi Covid-19," jelas Rissalwan.

Menurutnya, pelaku lalu membuat hoaks agar dianggap membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi tersebut.

"Dia (tersangka) memang sengaja membuat satu kelompok."

"Kemudian dengan harapan dia dianggap sebagai orang pintar yang kemudian bisa membantu orang yang kesulitan ekonomi," tuturnya.

Baca juga: Cerita Babi Ngepet yang Hanya Rekayasa, Dalangnya Ternyata Oknum yang Ingin Terkenal

Diketahui, isu kemunculan babi ngepet di Depok membuat heboh masyarakat pada Selasa (27/4/2021) lalu.


Warga yang mengarang sekaligus penyebar hoaks babi ngepet itu telah ditangkap polisi.

Pelaku bernama Adam Ibrahim (44) mengaku merekayasa cerita babi ngepet karena ingin menjadi terkenal.

Ia bersama delapan temannya mengumpulkan uang dan membeli seekor anak babi hutan seharga Rp 900 ribu.

Adam Ibrahim lalu merekayasa kejadian warga yang kehilangan uang di kampungnya karena ada babi ngepet.

Mereka mengarang cerita telah menangkap babi ngepet tersebut agar bisa dikenal sebagai penyelamat warga.

Baca juga: Babi Ngepet Viral, Menarik Perhatian Awkarin hingga Raditya Dika

Adam Ibrahim ketika memberikan keterangan di Polres Metro Depok, Kamis (29/4/2021). Adam adalah sosok yang membuat cerita bohong mengenai babi ngepet
Adam Ibrahim ketika memberikan keterangan di Polres Metro Depok, Kamis (29/4/2021). Adam adalah sosok yang membuat cerita bohong mengenai babi ngepet (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Diberitakan TribunJakarta.com, Adam Ibrahim telah meminta maaf atas kehebohan yang ditimbulkan.

“Saya mau memohon maaf yang sebesar-besarnya kejadian viral pada hari Selasa yaitu babi ngepet."

"Itu adalah berita hoaks atau berita bohong yang kami rekayasa,” ujarnya, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Asal Usul Hoaks Babi Ngepet di Depok Terungkap, Babi Dibeli Online, Motif Pelaku Ingin Terkenal

Ia mengungkapkan, dasar dirinya merekayasa cerita ini adalah untuk menyelesaikan persoalan hilangnya uang warga secara misterius.

“Sebab laporan (uang) yang hilang, sehingga timbul lah di hati dan pikiran saya agar hal tersebut cepat selesai permasalahan yang ada di tempat kami,” ungkap dia.

Namun, ia juga memiliki niat lain di balik menyelesaikan persoalan uang warga yang hilang dengan merekayasa hoaks babi ngepet tersebut, yaitu ingin terkenal.

“Tapi akhirnya semua berjalan dalam keadaan yang salah sangat fatal. Sekali lagi atas kejadian ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya terutama untuk warga Bedahan, untuk seluruh warga negara Indonesia."

"Ini bukanlah isu pengalihan atau apapun, ini adalah rekayasa pribadi untuk menyelesaikan, yang disolusikan kepada saya untuk babi ngepet itu hilang atau tidak ada lagi gitu,” ungkapnya.

Baca juga: Dalang Babi Ngepet di Depok: Saya Khilaf, Iman Saya Lemah, Setan Masuk ke Diri Saya

(Tribunnews.com/Nuryanti, TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Berita lain terkait hoaks babi ngepet di Depok

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas