Cerita Dubes RI Julang Pujianto Ungkap Asal Usul Masjid di Suriname Punya Dua Arah Kiblat Berlawanan
Julang Pujianto bercerita sejarah Masjid di Suriname dengan kiblat ke arah Timur dan Barat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Tapi memang jumlahnya tidak terlalu besar.
Tapi mereka menyatu dengan bahasa Jawa karena dominan Jawa.
Jumlahnya berapa tidak terlalu besar. Yang kami data WNI yang ada di Suriname, itu sekitar 692.
Bekerja kapal perikanan, kehutanan, dan ada yang menikah, bekerja di pertambangan.
Karena sebagian kembali ke Indonesia saat pandemi. Yang kita fasilitasi ada 326, untuk kembali ke Indonesia.
Ada yang biaya pemerintah Indonesia karena keluar sebelum kontrak habis.
Bagaimana suasana Ramadan di Suriname?
Suasana bulan puasa di Suriname sangat dipengaruhi pandemi.
Ada jam malam, jika biasanya kita Salat Tarawih misalnya menjadi Salat Tarawih bersama-sama dibatasi hanya lima orang.
Biasanya sebelum pandemi, setiap masjid ada kegiatan iftar dari sebelum Maghrib sampai selesai Salat Tarawih.
Selama pandemi kegiatan itu menjadi tidak ada.
Biasanya duta besar diundang untuk memberikan sambutan, dan menyampaikan informasi mengenai perkembangan di Indonesia.
Baca juga: Cerita di Balik Dua Masjid di Suriname yang Punya Arah Kiblat Berlawanan
Mereka sangat mengapresiasi kemajuan-kemajuan Indonesia.
Misalnya ketika kami sampaikan Pemerintah Indonesia bisa membuat kapal perang, membuat tank, helikopter, mereka sangat mengagumi.
Bahwa ternyata Indonesia bisa maju.
Jadi kesempatan itu kami gunakan untuk promosi Indonesia.
Hanya ketika pandemi kegiatan itu tidak ada. Kita semuanya isolasi di rumah masing-masing.
Kecuali untuk kebutuhan yang sangat pokok.
Apa masyarakat keturunan Indonesia di Suriname mengikuti perkembangan pembangunan di Indonesia?
Betul mereka mengikuti perkembangan di Indonesia. Khususnya yang betul ingin tahu.
Mereka begitu detail. Mereka mengikuti dari YouTube.
Ada juga pemberitaan yang menyampaikan perkembangan di Indonesia.
Termasuk mengikuti kecelakaan kapal, gunung meletus, perkembangan pembangunan seperti MRT. Mereka aksesnya dari YouTube dan televisi.
Makanya ketika pak Didi Kempot mereka cepat langsung ikut terharu.
Apakah ada pembangunan bersejarah tentang Indonesia?
Kedatangan imigran orang Jawa ada monumen untuk memperingati. Sudah akhir-akhir ini. Wujudnya monumen orang-orang Jawa pakai blankon datang ke sini.
Jadi seperti relif. Tempat pabrik gula. Di sini juga ada setiap tahun peringati adalah asosiasi perhimpunan masyarakat Jawa. Setiap tanggal 9 Agustus itu diperingati kedagangan orang Jawa pertama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.