Cerita Dubes RI Julang Pujianto Ungkap Asal Usul Masjid di Suriname Punya Dua Arah Kiblat Berlawanan
Julang Pujianto bercerita sejarah Masjid di Suriname dengan kiblat ke arah Timur dan Barat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Sehingga, banyak di antara mereka hadir.
Dalam pandemi ini, semua kegiatan tadi sementara ditiadakan. 2021, rencana Indo Fair sepertinya tidak akan dilakukan karena melihat situasi yang ada.
Dua masjid, ada yang kiblat ke timur dan menghadap ke barat?
Ini salah satu ciri khas Suriname, umat Islam ada yang kiblat ke Barat dan ke Timur.
Jadi kalau Salat menghadap Barat dan ke Timur. Jadi kalau menurut penilaian kami, ketika masyarakat Jawa datang ke Suriname 1890-an.
Ketika itu belum ada teknologi kompas.
Di Jawa menghadap Barat, maka di Suriname pun mereka menghadap Barat.
Tapi seiring penemuan teknologi baru, kiblat yang lebih dekat ke Makkah adalah yang menghadap ke Timur.
Untuk melakukan perubahan itu tidak mudah.
Mereka mengikuti orang tuanya.
Karena orang tua mereka menekankan kalau Salat menghadap ke Barat. Terus mereka melakukan itu.
Kalau dari pembicaraan kami dengan kawan-kawan ada yang mengatakan oke kami akan mengubah kiblat ke Timur, kalau orang tua kami sudah meninggal.
Seperti itu. Kalau menurut kompas memang yang lebih dekat ke Timur.
KBRI mendata orang Jawa, ada juga dari Ambon dan Sumatera?
Kami tidak mendata. Karena sensus pemerintah Suriname. Kami tidak punya otoritas untuk itu.
Berdasarkan baca literatur, masyarakat Suriname yang keturunan Indonesia ada yang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, kemudian ada yang dari Jawa Barat. Bahkan Ambon.