Cerita Rizieq Shihab Batalkan Rencana Keliling Indonesia
Adapun kunjungan tersebut kata Rizieq diminta oleh para mantan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Front Pembela Islam.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Rizieq Shihab (MRS) mengaku membatalkan rencananya untuk melakukan perjalanan ke berbagai kota di Indonesia karena tak ingin mengulang pelanggaran protokol kesehatan seperti yang terjadi di Petamburan.
Padahal setelah acara Maulid Nabi dan pernikahan putrinya di Petamburan, Rizieq memiliki agenda untuk berkunjung ke beberapa kota di Indonesia.
Adapun kunjungan tersebut kata Rizieq diminta oleh para mantan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Front Pembela Islam.
"Tadinya saya diminta untuk keliling Indonesia, oleh cabang-cabang FPI, semua saya batalkan, saya tidak mau lagi terulang ada pelanggaran prokes," kata Rizieq dalam ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Banyak Simpatisan yang Jemput di Bandara Soekarno-Hatta, Rizieq: Saya Terkejut
Sebab kata Rizieq, pada acara di Petamburan itu dirinya sudah menyadari bahwa telah terjadi pelanggaran protokol kesehatan, yang dikarenakan membeludaknya masyarakat yang hadir pada acara yang digelar 14 November tahun lalu itu.
Bahkan, sehari setelah acara itu selesai, kediamannya didatangi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang melayangkan denda senilai Rp 50 Juta.
Denda tersebut, kata Rizieq, langsung ditunaikan oleh pihaknya, karena memang sebelumnya dia sudah merasa bahwa acara tersebut sudah melanggar ketentuan satgas Covid-19.
"Kami terima denda itu karena kami mengakui, pelanggaran prokes itu memang terjadi, kami tidak pernah mengingkari," katanya.
Dari kejadian tersebut, Rizieq mengaku telah menyampaikan permohonan maaf kepada warga Jakarta dan pihak pemprov DKI Jakarta yang dibuatnya melalui rekaman video.
Rizieq tidak membantah apabila disebut terjadi pelanggaran prokes pada kedua acara yang diselenggarakan di rumahnya itu.
Namun, kata dia, pelanggaran prokes itu terjadi bukan karena disengaja melainkan secara spontanitas yang didasari karena membludaknya masyarakat saat acara tersebut.
"Jadi kami tidak pernah menolak betul pelanggaran prokes, tetapi kami tidak pernah melakukan dengan sengaja. Apalagi berniat melanggar prokes," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Maulid Nabi Muhamad SAW dalam acara di kediaman Muhammad Rizieq Shihab (MRS), Haris Ubaidillah mengungkap alasannya tetap menggelar peringatan tersebut di Petamburan.
Haris mengatakan, hal itu dikarenakan sudah banyak acara serupa yang digelar sebelum acara Maulid Nabi Muhammad pada 14 November 2020 itu.
Pernyataan itu disampaikan Haris ketika dirinya duduk sebagai saksi ad charge atau yang meringankan Rizieq Shihab yang dihadirkan tim kuasa hukum terdakwa.
"Ada pertanyaan mengapa saya berani mengambil resiko untuk peringatan maulid. Karena pada saat itu sebagaimana informasi, saya banyak mendapat informasi bahwa perkumpulan- perkumpulan seperti ini sudah ada jauh sebelum acara peringatan maulid yang kami laksanakan," kata Haris dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).
Meski Haris tidak menyebutkan acara serupa yang dimaksud dan digelar sebelumnya itu, namun kata dia, bahwa hal itu sudah menjadi rujukan pihaknya untuk mengambil resiko mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad.
Adapun peringatan Maulid Nabi Muhammad itu juga sebagai rangka menyambut kedatangan Rizieq Shihab dari Mekkah, sekaligus menikahkan putri Rizieq yang bernama Najwa Shihab.
Kendati begitu, dirinya menyebut kalau pihaknya telah mengupayakan beragam usaha untuk menerapkan protokol kesehatan.
Satu diantaranya yakni, menutup acara Maulid Nabi Muhammad lebih awal dibandingkan beberapa acara di tahun sebelumnya.
"Karena biasanya FPI itu kalau ngadain acara Maulid sampai Subuh, karena kalau kita selesaikan jam 2 tanggung subuh nya kesiangan," ujar Haris.
Keputusan menutup acara lebih awal itu kata Haris, dikarenakan kehadiran jumlah massa yang membeludak, dikhawatirkan dapat menimbulkan pelanggaran protokol kesehatan.