Kepada AS Hikam, Mahfud MD Klarifikasi Soal Korupsi Dimaklumi Asal Ada Kemajuan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengklarfikasi soal pernyataan korupsi dapat dimaklumi asal ada kemajuan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengklarfikasi soal pernyataan korupsi dapat dimaklumi asal ada kemajuan.
Menurut Mahfud MD hal itu merupakan pelintiran dari pernyataan yang ia sampaikan dalam sebuah diskusi.
Klarifikasi tersebut disampaikan Mahfud MD kepada Mantan Menristek, Muhammad AS Hikam yang mempercayai pelintiran pernyataanya tersebut.
"Pak Hikam percaya saya bilang begitu? Pak Hikam percaya bahwa saya bilang korupsi bisa dimaklumi demi kemajuan? Pak Hikam percaya bahwa saya bilang untuk mencapai kemajuan ekonomi pemerintah boleh membiarkan korupsi? Itu semua permainan medsos yang omong kosong, Pak. Tak ada itu," kata Mahfud MD melaui pesan whatsapp, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Mahfud MD: KKB Papua Sudah Memenuhi Syarat Untuk Dimasukkan dalam Daftar Terduga Teroris
Mahfud MD mengatakan bahwa pelintiran pernyataan tersebut dikutip dari diskusi webinar berjudul "Demokrasi dan Ekonomi" dimana dirinya menjadi narasumber.
Mahfud MD mengatakan dalam diskusi tersebut turut hadir Saiful Mujani, Faisal Basri, dan Halim Alamsyah.
"Juga didengar oleh ratusan peserta webinar. Saya yang membuka webinar itu. Terlalu amat bodoh lah kalau saya bilang begitu," katanya.
Adapun menurut Mahfud MD dalam diskusi tersebut, dua poin yang ia sampaikan, di antaranya:
Pertama, di negara kita ini korupsi sudah meluas ke berbagai lini. Ada yang bilang itu karena demokrasi kita kebablasan.
Korupsi dibangun melalui jalan demokrasi alias menggunakan mekanisme demokrasi.
Mari kita sehatkan demokrasi agar bisa mempercepat kemajuan ekonomi.
Jangan seperti sekarang, demokrasinya membuat korupsi terjadi di berbagai lini.
Korupsi sekarang dapat dikatakan dibangun melalui proses dan cara yang demokratis.
Itu rasanya membuat kita sesak dan hampir putus asa.
Kedua, tapi kita tak perlu terlalu kecewa. Jangan putus asa, kita harus terus berjuang, melawan korupsi dan menyehatkan demokrasi.