7 Cara Dilakukan Warga Agar Bisa Mudik: Kelabui Petugas, Jalan Kaki hingga Sembunyi di Truk
Ternyata, hasrat untuk pulang kampung begitu kuat sehingga apapun akan ditempuh demi lolos pos pemeriksaan.
Editor: Hasanudin Aco
"Mobil minibus elf tersebut mengangkut 26 orang pemudik ke Ciamis," katanya Iptu Dicky Anggi Pranata.
Polisi langsung melakukan penilangan dan menahan kendaraannya hingga selesai Operasi Ketupat Lodaya.
"Penumpang kami suruh putar balik," ujarnya.
6. Jalan kaki untuk mudik
Berbekal uang Rp 120.000, Dani dan keluarganya nekat mudik dari Gombong ke Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan berjalan kaki.
Menurut Dani, bekal uang itu hanya untuk beli makanan dan minuman istri dan dua anak balitanya selama perjalanan.
Uang bekal itu, kata Dani, adalah sisa dari honor terakhirnya saat bekerja di tempat konveksi di Gombong.
Honor tersebut sudah habis untuk membayar kontrakan dan makan sehari-hari.
"Sisa uang Rp 120.000. Cuma bawa bekal segitu," kata Dani, saat ditemui di Ciamis, Jumat (7/5/2021).
"Namun sekarang sudah tak lagi kerja, jadi memutuskan untuk pulang ke Bandung," tambahnya.
Dani menceritakan, Dani dan keluarganya sudah berjalan selama enam hari, yaitu sejak hari Minggu (2/5/2021).
Selama perjalanan, Dani tak terlalu memaksa keluarganya untuk cepat sampai ke tujuan.
Saat cuaca panas di siang hari atau waktu sudah mulai malam dan lelah, dirinya segera mencari tempat berteduh.
Biasanaya, kata Dani, dirinya menumpang tidur di pom bensin maupun masjid, lalu mereka melanjutkan perjalanan setelah shalat Subuh.
7. Bayar tes antigen
Pemudik dari Bandung ke Tasikmalaya, Jawa Barat, rela merogoh kantong lebih dalam untuk perusahaan travel sebab mensyaratkan ada surat test antigen.
"Kita ini sudah dapat tes antigen negatif bagi para penumpang. Ini satu penumpang ongkosnya Rp 210.000 dari Bandung ke Tasikmalaya. Tadi kita sudah tunjukkan tes hasil antigennya ke petugas dan bisa lolos," jelas Andi (45), salah seorang sopir travel usai diperiksa karena membawa penumpang dari Bandung ke Tasikmalaya di Pos Gentong, Kamis (6/5/2021) tengah malam.
Sementara pemudik asal Jakarta pasrah saat diminta putar balik oleh petugas di Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang, Kamis (6/5/2021) dini hari.
Uju yang akan mudik menggunakan motor itu, terpaksa mengurungkan niatnya bertemu keluarga di kampungnya di Kuningan, Jawa Barat.
Pasalnya, ia membawa surat bebas Covid-19 yang sudah kedaluarsa karena tak mampu bayar test antigen lagi.
"Kalau disuruh putar balik ya putar balik. Kalau disuruh tes saya dari mana lagi. Dua minggu aja dua kali antigen. Duit dari mana?" ungkap Uju dengan memelas.
Ia mengaku hanya ingin lebaran di kampung halaman dan bertemu keluarga.
"Karena yang saya pikirin itu mungkin Lebaran ini saya masih bisa ketemu, enggak tahu entar habis Lebarannya. Yang saya harap saya bisa lolos, bisa pulang, kumpul bersama keluarga," ungkap Uju.
Sumber: Kompas.com/Kompas.TV/Tribun Jakarta/Tribunnews.com