PO Bus Merugi akibat Larangan Mudik Lebaran, Berharap Pemerintah Bisa Beri Kompensasi ke Perusahaan
Larangan mudik lebaran 2021 yang mulai berlaku sejak kemarin Kamis (6/5/2021) membuat PO bus mengalami kerugian.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Larangan mudik lebaran 2021 yang mulai berlaku sejak kemarin Kamis (6/5/2021) membuat PO bus mengalami kerugian.
Seperti yang terjadi pada PO bus milik sebuah perusahaan di Garut, Jawa Barat.
Akibat adanya larangan mudik, pihak perusahaan merugi.
Tak hanya itu, para sopir dan kondektur bus pun tak bisa mendapatkan penghasilan.
Seorang pihak perusahaan bus, Herman, mengatakan aturan larangan mudik sangat berdampak sekali bagi perusahaan bus karena kini pihak perusahaan tidak punya penghasilan.
"Ya untuk pengaruhnya terhadap perusahaan bus itu gede banget berdampaknya. Yang pertama satu, sopir dan kondektur tidak bisa jalan."
"Kedua, kendaraan pun enggak bisa. Ya berpengaruh banget lah terhadap jasa angkutan bus," kata Herman, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (7/5/2021).
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran Berlaku Sejak Kemarin, Kondisi Gerbang Tol Palimanan Sepi
Baca juga: Kapan Libur Lebaran 2021? Berikut Tanggalnya Lengkap dengan Daftar Cuti Bersama
Berharap Pemerintah Beri Kompensasi
Perlu diketahui, sejak jauh-jauh hari pihak perusahaan bus sudah mengeluarkan banyak biaya untuk perawatan bus.
Hal itu dilakukan untuk persiapan membawa pemudik disaat mudik lebaran.
Namun nyatanya pemerintah telah melarang adanya mudik lebaran 2021 ini.
Untuk itu pihak perusahaan bus pun sangat mengharapkan, pemerintah bisa memberikan kompensasi atas adanya pelarangan tersebut.
"Harapannya sih kalo dari pihak perusahaan ada kompensasinya dari pemerintah ke perusahaan," tutur Herman.
Baca juga: Larangan Mudik 2021 Surabaya, Ini 17 Titik Penyekatan Mudik Lebaran
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 Yogyakarta, Penyekatan Jalan Mulai Diberlakukan
Hari Pertama Larangan Mudik, Penumpang Angkutan Darat Turun 75 Persen
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa jumlah pergerakan transportasi dan penumpang di hari pertama masa larangan pengoperasian transportasi untuk mudik, kemarin, cukup terkendali.
“Berdasarkan hasil pemantauan pengendalian transportasi di hari pertama kemarin, jumlah pergerakan transportasi dan penumpang baik di transportasi darat, laut, dan udara, dan kereta api menurun cukup signifikan dibanding sebelum masa larangan,” ujar Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, dikutip dari Sekretariat Kabinet, Jumat (7/5/2021).
Di sektor transportasi darat, penumpang angkutan darat (bus) mencapai total 10.644 orang atau turun sekitar 75 persen dibandingkan hari biasa.
Sedangkan volume lalu lintas harian (motor, mobil penumpang, dan mobil besar) yang menggunakan jalan nasional nontol ke arah keluar Jabodetabek mencapai lebih dari 68 ribu kendaraan atau turun sekitar 48 persen dibandingkan hari biasa.
Sedangkan, jumlah penumpang yang melakukan perjalanan keberangkatan mencapai sekitar 3.856 orang atau turun sekitar 96,2 persen dibandingkan hari biasa.
Baca juga: Larangan Mudik 2021 Wilayah Jabodetabek, Beserta Daftar Titik Penyekatan Mudik Lebaran
Baca juga: Politikus PKB Minta Tempat Wisata Tutup Selama Libur Lebaran untuk Hindari Ancaman Badai Covid-19
Kemudian di sektor transportasi kereta api, pergerakan penumpang mencapai 17.220 orang penumpang, turun 71 persen dari jumlah penumpang sehari sebelumnya.
Jika dibanding dengan rata-rata penumpang dari 22 April-5 Mei, jumlah penumpang kereta api pada Kamis kemarin turun 63 persen.
“Penurunan volume penumpang yang cukup signifikan di semua moda transportasi ini bisa diindikasikan, pertama, masyarakat telah melakukan perjalanan lebih dulu di masa pra peniadaan mudik, atau kedua, tingkat kepatuhan masyarakat yang meningkat terhadap peraturan peniadaan mudik di tahun 2021,” tutur Adita.
Lebih lanjut, Adita menjelaskan, dari pemantauan penerapan pengendalian transportasi di hari pertama kemarin, penerapan protokol kesehatan di prasarana dan sarana transportasi umum berjalan cukup baik dan penyekatan yang dilakukan petugas di sejumlah titik sudah baik dan akan terus dioptimalkan.
“Selanjutnya, kami akan terus melakukan pemantauan terhadap pengendalian transportasi di masa Idulfitri 2021 dan memastikan perjalanan masyarakat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)