Saat Pelarangan Mudik Berlaku, Puluhan WNA China Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Begini Nasibnya
WNA asal China terlihat mendarat di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta tepat di hari pertama pemerintah menerapkan aturan pelarangan mudik.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Warga Negara Asing (WNA) asal China terlihat mendarat di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Kedatangan para WNA China ini pada Kamis (6/5/2021), tepat di hari pertama pemerintah menerapkan aturan pelarangan mudik atau mobilitas di dalam negeri.
Diketahui, Pemerintah memberlakukan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 untuk memutus rantaj penyebaran Covid-19.
Selama larangan mudik berlaku, bandara tetap beroperasi, namun hanya melayani penumpang dengan kebutuhan mendesak.
Baca juga: Puluhan WNA asal China Masuk ke Indonesia, Fadli Zon: Diskriminasi terhadap WNI
Baca juga: India Disarankan Berlakukan Lockdown Beberapa Minggu dan Bangun Rumah Sakit Sementara Seperti China
Penumpang yang boleh melakukan perjalanan selama periode larangan mudik adalah pegawai BUMN, swasta, PNS, TNI, dan Polri, yang memiliki kepentingan pekerjaan.
Selain itu, penumpang untuk kunjungan duka atau menyambangi keluarganya yang sakti atau meninggal.
Selian itu, izin bepergian juga berlaku untuk ibu hamil, ibu yang akan melahirkan, atau masyarakat yang memerlukan layanan kesehatan mendesak.
Saat aturan ini berlaku, dilansir TribunJakarta.com (Tribunnews.com Network), awalnya jumlah yang akan mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta berjumlah 171 warga China.
Mereka terbang menggunakan pesawat Xiamen Air nomor penerbangan MF855 dari Fouzhou, China menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Mereka mendarat di Terminal 3 Kamis (6/5/2021) sekira pukul 12.00 WIB.
Hingga mendekati buka puasa sekira 17.30 WIB mereka tidak kunjung terlihat.
Seharusnya, mereka keluar dari gerbang kedatangan internasional mengikuti jalur khusus yang dipagari.
Di jalur tersebut, mereka melaporkan kedatangannya kepada Satgas Udara Covid-19 tapi tidak juga kunjung terlihat.
Tak lama, berkembang informasi hanya ada 47 warga China yang datang menggunakan penerbangan tersebut yang mana, sisanya diduga tidak diterima untuk terbang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.