KBRI Madrid Perkuat Relasi Antar Pemangku Kepentingan Pariwisata Indonesia dan Spanyol
KBRI di Madrid memperkuat relasi antar pemangku kepentingan pariwisata Indonesia–Spanyol.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Madrid memperkuat relasi antar pemangku kepentingan pariwisata Indonesia–Spanyol lewat webinar bertajuk 'Reactivating Indonesia's Tourism for the Spanish Market', Kamis (06/05/2021).
Kuasa Usaha Ad Interim RI Madrid, Bayu Hari Saktiawan mengatakan kegiatan ini guna menjaga momentum dan kepercayaan dengan tour operator dan agen perjalanan wisata Spanyol.
Ia menjelaskan pentingnya menyampaikan kebijakan-kebijakan kepariwisataan dan keimigrasian terkini Indonesia di era Covid-19, khususnya kunjungan wisatawan asing.
“Webinar reaktivasi pariwisata merupakan wujud konkret perhatian pemerintah Indonesia terhadap keberlanjutan sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19. Relasi lintas batas perlu dijalin. Diskusi harus berlanjut dan konsumen perlu diberikan kejelasan informasi," ujar Bayu.
Baca juga: Pastikan Keselamatan WNI, KBRI Tokyo Tidak Menggelar Salat Ied dan Open House Idul Fitri 1442 H
Dalam kesempatan tersebut, Bayu juga menyampaikan upaya KBRI Madrid untuk memfasilitasi pelaku jasa perjalanan wisata Spanyol pada tingkat operasional, melalui penyelenggaraan kelas bahasa Indonesia online sepanjang tahun.
Peserta webinar juga memperoleh informasi kebijakan pariwisata, kebijakan keimigrasian dan kebijakan luar negeri mengenai pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata paling mutakhir.
Untuk membekali strategi pemasaran peserta, disampaikan bahwa pemerintah tengah mengusahakan pembukaan kembali Bali, Bintan dan Batam, dengan memperhatikan data epidemologi Covid-19 yang berkembang.
Baca juga: KBRI Vatikan Gelar Webinar Internasional, Kaum Muda Aktor Penting Dalam Toleransi Beragama
Dalam merancang paket perjalanan, pelaku jasa perjalanan Spanyol diharapkan bisa berpedoman pada protokol CHSE (Clean, Health, Safety and Environment Sustainability), guidelines yang ditetapkan oleh Kemenparekraf dan kebijakan mobilitas pemerintah terkini.
Selain itu, rencana perjalanan (itinerary) bisa dipasarkan menurut minat masyarakat Spanyol yang menggemari wisata wellness, antropologi, olahraga air, mendaki gunung dan ekowisata.
Dengan adanya pemaparan dari berbagai sisi, pemasaran paket wisata Indonesia bisa dibuat tersendiri, tanpa digabungkan dengan destinasi negara-negara lainnya.
Organisasi Pariwisata Dunia (United Nations World Tourism Organization) yang bermarkas di Madrid, sudah mengakui pemberlakuan protokol CHSE oleh industri pariwisata Bali dengan berkunjung langsung ke Bali dan menggelar lokakarya peningkatan kapasitas pada 7-11 Desember 2020.
Baca juga: Raja Sapta Oktohari Minta KBRI Tokyo Kerahkan Dukungan untuk Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo
Sebagaimana diketahui, Indonesia telah menetapkan barometer pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan dengan menjadi negara pertama yang menandatangani Framework Convention on Tourism Ethics, 2 Oktober 2020 lalu.
“Spanyol berperan penting terhadap pariwisata Indonesia,” kata Bayu.