Polisi Dikabarkan Tangkap Pembuat Video Ajak Masyarakat Ramai-ramai Terobos Pos Penyekatan Mudik
Polisi dikabarkan tangkap pria di Aceh yang videonya viral mengajak masyarakat ramai-ramai mudik di tengah larangan dari pemerintah.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat kepolisian RI dikabarkan menangkap seorang pria asal Aceh yang videonya viral mengajak masyarakat ramai-ramai mudik di tengah larangan dari pemerintah.
Identitas pelaku yang membuat video tersebut diketahui berinisial W.
Dia dikabarkan ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh.
"Saya belum dapat konfirmasi untuk kasus tersebut. Nanti dicek dulu," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Cerita Wanita di Aceh Divonis Mati karena Bawa 15 Kg Sabu, Kini Sering Menangis di Lapas
Penangkapan W kabarnya merupakan tindak lanjut dari tim virtual police (VP).
Setelah dikaji, pernyataan yang diucapkan W dianggap sebagai konten yang mengandung ujaran kebencian.
Diketahui, rekaman video yang diunggah oleh W saat mengajak masyarakat ramai-ramai menentang kebijakan pelarangan mudik lebaran viral di media sosial.
W mengunggah pernyataanya itu melalui video berdurasi 1 menit 22 detik.
Dalam video itu, tampak W memakai baju gamis dan peci berwarna putih.
Baca juga: Jeritan Nasabah di Bekasi, Uang Tabungan Paket Lebaran Nyaris Rp 1 Miliar Tak Kunjung Cair
Dia juga tampak memangku anak kecil saat memvideokan ucapannya itu di dalam mobil.
Awalnya, ia meminta masyarakat untuk menerobos posko penyekatan larangan mudik.
"Kepada saudara-saudaraku semua yang sedang mudik di mana pun antum berada, terus mudik. Harus bersama-sama, ramaikan di tempat penyekatan-penyekatan. Lawan, terobos mereka, pulang, jumpai orang tua, jumpai ibumu, jumpai ayahmu, jumpai anakmu, jumpai sanak saudaramu," kata W dalam video yang beredar di media sosial.
Baca juga: Polisi Ringkus 11 Debt Collector yang Kepung Anggota TNI saat Antar Orang Sakit di Koja
Ia juga menyampaikan mudik menjadi satu momentum untuk meminta ampun kepada orang tua.
"Minta keampunan dari Allah SWT, minta kerelaan, minta keridhoan kedua orangtua. Jangan pernah takut dengan rezim setan iblis yang sudah dikuasai komunis. Mereka bekerja untuk komunis. Jaga persatuan, pupuk persatuan lawan rezim yang zalim ini," ucap dia.
Selanjutnya, W kembali mengajak masyarakat untuk menerobos titik posko penyekatan terkait larangan mudik.
"Terobos di mana semua tempat-tempat penyekatan, perbatasan-perbatasan. Indonesia milik kita, merdeka Indonesia dengan kalimat takbir. Allahuakbar. Kita sudah sangat toleransi, tetapi mereka tidak toleransi dengan kita, Islam. Mereka ingin membungkam Islam, ingin membunuh orang Islam, ingin menghilangkan agama Islam. Sebelum terlambat, bangkit, berjuang! Takbir, Allahuakbar!," tutup dia.