Usai Dipromosikan Jokowi, Bipang Ambawang Banjir Pesanan, Pemilik Kewalahan Penuhi Pesanan
Selain itu, faktor lain yang tak kalah penting dan membuat Juniarto tak sanggup menerima semua pesanan adalah keterbatasan bahan baku.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai disebut oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu, Restoran Bipang Ambawang kini kebanjiran pesanan.
Pemilik restoran Bipang Ambawang, Juniarto mengungkapkan permintaan akan menu olahan babi panggang khas Kalimantan Barat tersebut meningkat hingga lebih dari 100 persen.
“Tapi tidak semua permintaan bisa kami penuhi karena tungku kami terbatas,” tutur Juniarto kepada media, Senin (10/5/2021).
Menurut penuturan Juniarto, rumah makan yang bertempat di Jalan Trans Kalimantan KM 23, Kubu Raya tersebut hanya memiliki 12 tungku untuk menunjang produksi tiap harinya.
Ditambah lagi, proses memasak babi panggang membutuhkan waktu lebih dari sembilan jam, yang berarti jumlah babi panggang yang dapat diproduksi untuk satu hari pun tak lebih dari 12 ekor.
Selain itu, faktor lain yang tak kalah penting dan membuat Juniarto tak sanggup menerima semua pesanan adalah keterbatasan bahan baku.
Bahan utamanya tidak boleh sembarang dibeli di pasar, sehingga digunakanlah babi kampung muda berusia tiga hingga lima bulan yang diambil langsung dari peternakan warga setempat.
“Kami menjaga kualitas, jadi benar-benar menggunakan babi kampung yang dipelihara warga,” ujarnya.
Sebelum disebut oleh Presiden Jokowi, Juniarto mengaku rumah makannya hanya mendapat pesanan maksimal tiga sampai empat ekor.
Pelanggan Bipang Ambawang pun tak hanya dari Kalimantan Barat saja, namun sudah tersebar hingga Jakarta dan Papua Barat yang memesannya dalam bentuk kemasan dingin atau frozen.
Adapun untuk harganya, saat ini Bipang Ambawanga dibanderol Rp55.000 per porsi, sudah termasuk nasi dan sayur.
Namun, apabila hendak membeli olahan babi panggang utuh satu ekor, Restoran Bipang Ambawang pun menyediakannya dengan harga Rp1,6 juta untuk berat 16 hingga 17 kilogram.
"Menu ini hanya bisa disantap di tempat dan dapat dinikmati oleh 20 hingga 25 orang. Sudah termasuk lauk, lalapan, nasi, dan minum,” ujar Juniarto.
Sempat Kontroversi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.