Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Minta Petugas Bandara Soekarno-Hatta Awasi Ketat WNA yang Masuk ke Indonesia

Kapolri meminta petugas untuk mengawasi secara ketat protokol kesehatan penumpang yang berangkat maupun tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kapolri Minta Petugas Bandara Soekarno-Hatta Awasi Ketat WNA yang Masuk ke Indonesia
Tribunnews.com/Ferryal Immanuel
Kondisi Bandar Udara, Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten. Seluruh penumpang sedang melakukan check-in diloket yang tersedia. Rabu (5/5/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta petugas yang berjaga di bandara Soekarno-Hatta untuk mengawasi ketat Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Jenderal Listyo Sigit saat meninjau pelarangan mudik di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu (12/5/2021).

"Yang pertama adalah bagaimana rekan-rekan awasi secara kuat terkait dengan masyarakat baik WNA atau WNI yang datang dari luar negeri," kata Jenderal Sigit.

Ia juga meminta petugas untuk mengawasi secara ketat protokol kesehatan penumpang yang berangkat maupun tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: IDI Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Lebaran

Menurutnya, masih terdapat celah pengawasan protokol kesehatan yang belum dijalani oleh petugas pihak Bandara Soetta.

"Jadi khusus yang dari luar negeri, tadi saya liat masih ada satu celah yang rekan-rekan saya minta itu untuk diperkuat yaitu pada saat datang kemudian pengecekan PCR, saya minta untuk dilakukan lagi pengecekan ulang," ujar dia.

Ia juga meminta penumpang yang terindikasi melewati suhu batas normal untuk langsung dapat dilakukan pemeriksaan swab antigen Covid-19.

Berita Rekomendasi

Sebaliknya, petugas juga harus memiliki data apakah penumpang yang datang telah divaksin atau belum.

Sebab, mereka berpotensi untuk menjadi penular virus Corona.

"Ini menjadi penting, khususnya yang dari luar negeri. Karena kalau mereka belum vaksin artinya ada kemungkinan bahwa mereka juga masih ada potensi jadi carrier. Sehingga betul-betul harus dilaksanakan pemeriksaan," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas