Mengenal Islam Aboge di Banyumas-Purbalingga yang Baru Melaksanakan Salat Idul Fitri Hari Ini
Islam Aboge atau Alif Rebo Wage merupakan sebuah aliran Islam yang diajarkan oleh Raden Rasid Sayid Kuning.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Para penganut Islam Aboge di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, melaksanakan salat Idulfitri pada hari ini, Jumat (14/5/2021).
Islam Aboge atau Alif Rebo Wage merupakan sebuah aliran Islam yang diajarkan oleh Raden Rasid Sayid Kuning.
Aliran Aboge di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, disebut sudah ada sejak akhir zaman Hindu.
Ratusan jamaah Aboge di Purbalingga hari ini terlihat memadati Masjid Sayid Kuning.
Penganut Islam Aboge menentukan Lebaran berdasarkan perhitungan kalender Jawa.
Mereka memadati masjid sejak pukul 06.00 WIB.
Baca juga: Hari Pertama Idul Fitri, Lima Kabupaten di 4 Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
Masjid Raden Sayid Kuning adalah masjid yang biasa digunakan jemaah Aboge di Desa Ojen sebagai tempat berkegiatan keagamaan.
Lebaran tahun ini masih sama dengan tahun lalu karena wabah Covid-19 belum usai.
Jamaah bisa salat di masjid, namun panitia membatasi ritual yang biasanya menjadi keharusan.
Tokoh Islam Aboge, Maksudi (56), mengatakan, apa yang diperintahkan oleh pemerintah terkait protokol kesehatan mesti diikuti.
Maksudi menjelaskan jika awal Ramadan bagi Aboge jatuh pada Rabu Kliwon tahun jemahir dan mengawalkan satu Muharam pada Jumat wage.
"Sehingga jatuhnya satu syawal itu wal jiro.
Wal jiro adalah cara menghitung orang aboge, yaitu bulan Syawal harinya Jumat sama dengan satu Muharam, ro itu kliwon karena habis wage kliwon
Satu Muharram nya Jumat wage, satu syawalnya Jumat Kliwon dan jatuh hari ini lebarannya," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (14/5/2021).
Usai salat para jamaah ada yang langsung meninggal tempat, tapi ada juga yang berjabat tangan antar jamaah usai salat Idul Fitri.
Terlihat jamaah tetap memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk masjid.
Namun demikian untuk pengaturan jarak sulit dilakukan karena keterbatasan tempat.
Dalam pesan khutbah, khatib mengingatkan agar jamaah bersabar menghadapi wabah Corona.
Kesabaran itu antara lain diterapkan dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus.
Hal ini karena belakangan warga mulai mengabaikan anjuran menjaga jarak.
Menghindari pusat-pusat perbelanjaan yang penuh sesak.
Prosesi salat Idul Fitri berlangsung di bawah penjagaan Satgas Covid-19.
Petugas berjaga mengantisipasi gangguan keamanan.
"Yang penting menjaga protokol kesehatan, Insya Allah aman," kata dia.
Islam Aboge di Banyumas
Hal yang sama dilakukan penganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang melaksanakan Salat Idulfitri hari ini, Jumat (14/5/2021).
Salat Id salah satunya dilaksanakan di Masjid Jami Baitussalam dengan imam Kiai Sulam.
Usai salat, jemaah mendengarkan khutbah lalu bersalaman saling memaafkan serta melaksanakan kenduri.
Pandemi yang belum usai, diakui oleh Kiai Sulam mempengaruhi penurunan jumlah jemaah.
Pasalnya, banyak warga yang tidak pulang kampung lantaran kebijakan larangan mudik yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Mungkin ada beberapa yang merupakan pemudik, tapi sebagian besar warga lokal sini. Tahun kemarin mayoritas juga warga lokal yang Salat Id di sini," tuturnya.
Kiai Sulam menambahkan pelaksanaan salat tahun ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dirinya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga kehidupan akan kembali nyaman dan perekonomian menjadi pulih.
Berkaitan dengan waktu perayaan Idulfitri yang selisih sehari dengan penetapan pemerintah, pihaknya tidak mempermasalahkan perbedaan.
Sebab, penganut Islam Aboge memiliki perhitungan sendiri untuk menentukan tanggal 1 Syawal maupun peringatan Hari Besar Islam lainnya.
Diketahui sebelumnya, penganut Islam Aboge melaksanakan Ibadah Puasa pada Rabu (14/4/2021) selisih satu hari dengan jadwal yang ditetapkan pemerintah.
Dalam penentuan awal Ramadan, Islam Aboge memiliki rumus tersendiri, yakni rumus Donemro (Romadhon enem loro) atau "Ramadan enam dua".
Di Kabupaten Banyumas terdapat sejumlah daerah yang menggunakan penghitungan Aboge, antara lain di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon. Kemudian di Desa Kracak dan Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang.
Penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za/Je, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi) dan Pahing.
Sumber: Tribun Jateng/Kompas.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.