803 Ton Pupuk Tersedia di Lini III, Stok 6 Minggu Kedepan Aman
Stok pupuk untuk aktivitas pertanian di masa Hari Raya Idul Fitri 2021 dipastikan aman. Stok ini mencukupi untuk 6 minggu kedepan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Stok pupuk untuk aktivitas pertanian di masa Hari Raya Idul Fitri 2021 dipastikan aman. Pasalnya, PT Pupuk Indonesia sudah menyediakan 803 ribu ton pupuk, termasuk pupuk subsidi, tersedia di gudang-gudang kabupaten (lini III) di seluruh Indonesia. Stok ini mencukupi untuk 6 minggu kedepan.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menegaskan jika pupuk bersubsidi akan didistribusikan berdasarkan prinsip 6T atau 6 Tepat.
"Prinsip distribusi pupuk subsidi yang diterapkan adalah 6T alias 6 Tepat, yaitu Tepat Jenis, Tepat Mutu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat, Tepat Waktu, Tepat Harga, dan Tepat Sasaran," terangnya, Jumat (14/5/2021).
Terpisah, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal, mengatakan jumlah pupuk 803 ribu ton yang disiapkan, hampir tiga kali lipat dari stok minimum ketentuan pemerintah, yaitu sebesar 290 ribu ton. Rinciannya, pupuk Urea 349 ribu ton, NPK 175 ribu ton, ZA 102 ribu ton, SP-36 83 ribu ton, dan organik 93 ribu ton.
Gusrizal menambahkan, sebagaimana arahan Menteri Pertanian, pihaknya telah memperkuat sistem distribusi sehingga semakin handal, efektif dan efisien.
“Petugas lapangan kami memantau stok dan realisasi penyaluran secara harian, hingga mengevaluasi kinerja distributor setiap tiga bulan sekali dan kios resmi setiap enam bulan sekali,” jelas Gusrizal.
Sebagai bentuk pengawasan, Pupuk Indonesia menempatkan 612 petugas lapangan di berbagai daerah. Melalui petugas ini, perusahaan rutin berkoordinasi dengan dinas pertanian dan perdagangan, distributor, hingga kios resmi di daerah.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga menerapkan digitalisasi guna memastikan kegiatan distribusi dapat dimonitor setiap saat. Di antaranya adalah dengan menerapkan Distribution Planning and Control System (DPCS), yaitu sistem untuk merencanakan dan memantau pergerakan kapal, angkutan darat dan kondisi stok di gudang secara real time. Web Commerce (WCM), untuk penebusan pupuk secara online, dan sebagainya.
“Sehingga monitoring bisa kami lakukan secara online dari gudang produsen (lini I) hingga ke gudang penyangga (lini II) di tingkat provinsi,” jelas Gusrizal.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga memperkenalkan sistem informasi niaga, yang bertujuan untuk memantau pergerakan pupuk bersubsidi dari gudang distributor (lini III) hingga ke ke seluruh kios resmi (lini IV).
“Penyaluran pupuk bersubsidi ini berdasar pada data alokasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada awal tahun,” ujar Gusrizal.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah akan memastikan pupuk tidak terkendala.
"Pemerintah akan memastikan aktivitas pertanian tidak terganggu meski ada pembatasan. Karena dalam kondisi apa pun, pertanian tidak boleh bermasalah," ujar Mentan SYL.(*)