Kepala BRIN: Riset Indonesia Fokus pada Digital, Green, dan Blue Economy
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya berupaya menciptakan fondasi ekonomi yang berbasis riset.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya berupaya menciptakan fondasi ekonomi yang berbasis riset.
Menurut Laksana, BRIN diminta untuk menjadi garda terdepan dalam menciptakan ekosistem riset.
"Fondasi ekonomi masa depan Indonesia berbasis riset yang fundamentalnya kuat dan lebih berkesinambungan. Karena saya pikir itulah cita-cita kita semua ya," ucap Laksana dalam webinar Indonesia Space Agency Pasca Pembentukan BRIN, Senin (17/5/2021).
Baca juga: Empat Lembaga Dilebur Menjadi BRIN
Laksana mengungkapkan BRIN dalam mengembangkan riset di Indonesia diamanatkan untuk fokus dalam pengembangan digital economy, green economy, dan blue economy.
"Dan memang dalam konteks Indonesia saat ini kami diminta untuk lebih fokus pada digital ekonomi, green ekonomi, dan blue economy," ucap Laksana.
Meski begitu, Laksana memastikan BRIN tidak akan melepaskan upaya untuk mengejar ketertinggalan teknologi.
Serta menciptakan kemandirian teknologi di Indonesia.
Baca juga: PKS Minta Pemerintah Setop Eksperimen Peleburan Lembaga Riset
Dirinya berharap hal ini tidak disalahartikan oleh semua pihak.
"Jadi ini yang tidak boleh disalahartikan ya, jadi maksudnya digital, green, blue economy itu. Jadi kita tidak bikin roket? Bukan begitu juga," tutur Laksana.
"Karena tiga itu basisnya adalah diminta untuk fokus pada sesuatu yang basisnya memang sumber daya alam lokal dan keanekaragaman yang mengeksplorasi keanekaragaman yang kita miliki," tambah Laksana.
Keanekaragaman tersebut adalah keanekaragaman hayati, geografi, serta seni dan budaya.