Optimasi Lahan Rawa Turut Jaga Ketersediaan Stok Pangan Hingga dan Usai Lebaran
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menggenjot program melakukan optimasi lahan rawa.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menggenjot program melakukan optimasi lahan rawa. Program tersebut salah satunya direalisasikan di Desa Tatah Alayung, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Optimasi lahan rawa ini sangat membantu pada penyediaan stok pangan sebelum dan sesudah Idul Fitri 1442 H. Sebagaimana diketahui, stok pangan nasional hingga kini terjaga dengan baik. Ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat tak terganggu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, kegiatan optimasi lahan ini dalam kerangka menjaga ketahanan pangan nasional. "Optimasi lahan rawa merupakan bagian dari peningkatan produksi tanaman pangan guna mendukung ketahanan pangan nasional," kata Mentan SYL.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, lahan yang dioptimasi seluas 250 hektar, yang dikerjakan oleh Kelompok Tani Hemat yang salah satunya dengan melakukan pembangunan jembatan usaha tani. Optimasi Lahan Rawa juga meliputi pekerjaan rehabilitasi tanggul, pembangunan pintu air atau pembangunan unit pompa air.
Sarwo Edhy melanjutkan, program ini dilaksanakan dengan konsep padat karya yang melibatkan banyak tenaga petani sekitar sehingga dapat mendukung peningkatan ekonomi nasional.
"Kegiatan optimasi lahan rawa ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas. Yang tentunya hal ini diharapkan bisa turut mendukung peningkatan pendapatan petani," harap Sarwo Edhy.
Diharapkan, optimasi lahan rawa membuat produktivitas pertanian meningkat minimal dua kali lipat "Upaya optimasi dapat dilakukan dengan menerapkan inovasi dan teknologi spesifik," tutur dia.(*)