Direktur KPK Blak-Blakan Mengenai Tes Wawasan Kebangsaan yang Tak Loloskan 75 Pegawai
Blak-blakan Sujanarko, dalam Webinar bersama Tribunnews.com dengan Tema Polemik TWK Pegawai KPK Mereka Didepak Mereka Bicara, Selasa (18/5/2021).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
Tetapi menurut pandangan saya ini ini puzzle yang kecil itu. Puzzle besarnya adalah ini pengen memberi karpet merah terhadap oligarki untuk mengkooptasi lembaga-lembaga yang concern terhadap pemberantasan korupsi.
Kalau anda, alasannya dinyatakan tidak lulus TWK itu apa?
Yang pertama, saya tidak diperlihatkan data detailnya. Jadi saya tidak tahu. Saya enggak lulus karena apa, saya nggak tahu.
Jadi hampir 75 orang pegawai itu nggak tahu semua kenapa nggak lulus.
Yang tahu itu hanya yang kebetulan dia struktural dan waktu rapat diberi kesempatan unboxing, untuk sampling.
Tetapi bisa saya yakinkan, karena saya itu tes Capim KPK saja dulu sampai ke DPR, proses pimpinan itu semua saya lulus. Karena itu bisa yakinkan, kalau itu dibuka secara nyata dibandingkan, saya yakin, saya akan lulus. Karena pertanyaannya sangat tidak berbobot, pertanyaan-pertanyaan rendahan.
Di antara pertanyaan yang ditanyakan itu apa?
Kalau di saya tidak ada yang aneh-aneh ya. Saya yakin penaya tidak berani sama saya.
Tetapi pertanyaan-pertanyaan yang sangat rendah dan tidak berintegritas itu diberikan terhadap officer-officer yang di bawah. Kebetulan saya dapat testimoni dari anak buah, tentang lepas jilbab, hasrat. Itu kebetulan anak buah saya.
Bahkan disuruh pilih antara Alquran sama Pancasila. Bagaimana pertanyaan kok seperti itu. Itu testimoni yang saya dapat.
Tetapi untuk saya sendiri itu nggak ada. Bahkan mereka banyak belaja,r karena saya dulu waktu jadi Capim itu saya pernah menggagas terkait dengan Penyelesaian Kasus di luar pidana. Jadi tak ada pertanyaan yang aneh.
Siapa pewawancara atau pelaksana tes?
Ini salah satu keanehan. Karena biasanya kalau konsultan profesional dan berintegritas pada saat kita masuk dipersilakan duduk, dia memperkenalkan diri dulu sebelum peserta ditanya identitasnya.
Ini diminta nama nggak nyebut. Jadi seperti gelap. Kita nggak jelas, minta nomor handphone-nya nggak ada. Pewawancara ini adalah orang-orang yang tidak mau diketahui identitasnya, tidak profesional banget.