Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti ICW Ngaku Masih Mengalami Teror Siber hingga Kemarin

Peneliti ICW Nisa Rizkiah menambahkan peretasan sudah diketahui sebelum diskusi itu dimulai pukul 13.00 WIB.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Peneliti ICW Ngaku Masih Mengalami Teror Siber hingga Kemarin
screenshot
Nisa Rizkiah Peneliti ICW Ungkap Berbagai Teror dan Peretasan Saat Diskusi Bersama Eks Pimpinan KPK 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Nisa Rizkiah masih mengalami teror siber setelah diskusi daring bersama para eks Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),  Senin (17/5/2021) lalu.

Teror siber itu masih dialaminya hingga Selasa (18/5/2021) kemarin.

“Kemarin pagi, robocall (mesin) masih masuk tetapi tidak masif lagi dari jam 08.00 pagi hingga 11.00 siang,” ujar pegiat anti-korupsi ini saat berdiskusi dengan Tribunnews.com dengan tajuk “Teror dan Peretasan Terhadap Pegiat Antikorupsi,” Rabu (19/5/2021).

Nisa Rizkiah menjadi moderator dalam diskusi daring bersama para eks Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),  Senin (17/5/2021) lalu yang banyak terjadi teror dan gangguan siber selama jalannya diskusi.

Baca juga: 6 Aktivis ICW Alami Peretasan Aplikasi WhatsApp Saat Diskusi Bersama Eks Pimpinan KPK

Dia menjelaskan menerima lima nomor yang berbeda dan mirip dengan yang menghubungi para narasumber mantan komisioner KPK dan teman-teman ICW serta dirinya sendiri, pada saat berlangsungnya diskusi daring bertajuk “Menelisik Pelemahan KPK melalui Pemberhentian 75 Pegawai.”

“Ada lima nomor berbeda yang nomornya agak mirip dengan yang masuk sebelumnya. Maksudnya nomor yang dipakai untuk menghubungi pada hari Senin lalu, pada saat diskusi berlangsung,” ucapnya.

Sebelumnya akun ojek online Nisa Rizkiah sempat diretas yang seketika menerima pesanan fiktif.

Berita Rekomendasi

Namun kini akun ojek online milik Nisa Rizkiah sudah kembali pulih.

Enam WA Diretas

Enam pegiat anti-korupsi dari  Indonesia Corruption Watch (ICW) mengalami peretasan pesan aplikasi WhatsAap dan Telegram, ketika diskusi zoom bersama para eks Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berlangsung Senin (17/5/2021) lalu.

Hal itu disampaikan Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah sebagai panitia acara diskusi daring bersama para mantan komisioner KPK bertajuk “Menelisik Pelemahan KPK melalui Pemberhentian 75 Pegawai.”

“Kita mengetahui di dalam internal ICW ada sejumlah orang yang ketika proses diskusi berlangsung ini pesan aplikasiya diretas,” ujar Wana.

“Dari 8 orang yang kami identifikasi di internal ICW, setidaknya ada enam orang yang akunnya telah diretas. Dua di antaranya ini berhasil dipulihkan. Sementara empat lainnya ketika proses diskusi masih berlangsung ini WhatsApp-nya masih di-take-cover oleh pelaku,” jelas Wana menambahkan.

Peneliti ICW Nisa Rizkiah menambahkan peretasan sudah diketahui sebelum diskusi itu dimulai pukul 13.00 WIB.

Saat  sekitar pukul 12.30 atau 12.40 WIB,  dia mencetitakan sudah ada dua orang anggota ICW melaporkan WhatsApp dan Telegram-nya ada percobaan masuk dan memang WhatsApp-nya sudah diambil alih.

"Telegramnya nggak.  Tetapi sudah ada upaya tersebut,” jelasnya.

Wana Alamsyah menjelaskan pihaknya langsung berkordinasi di internal ICW dan melakukan mitigasi, setelah melakukan pengamanan terhadap perangkat yang dimiliki para anggota dan panitia diskusi daring.

“Telah ada upaya pengamanan yang berlapis terhadap perangkat yang dimiliki oleh teman-teman. Namun kemudian ternyata pada akhirnya upaya tersebut pun dapat dicebol dan memang ini yang menjadi kekhawatiran kami bahwa ternyata masih ada celah yang dapat dieksploitasi oleh para pelaku pelaku ini,” paparnya.

Sebagai moderator diskusi, Nisa Rizkiah pun  berjaga-jaga untuk memastikan handphonenya tidak ikut diretas pelaku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas