Data Komnas KIPI: Tak Ada Korban Meninggal Akibat Vaksinasi Covid-19
Berdasarkan data Komnas KIPI, terdapat 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi dengan Sinovac. Setelah investigasi, tak terkait imunisasi.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menegaskan sampai saat ini tidak ada korban meninggal akibat vaksinasi COVID-19.
Menurutnya, hal ini perlu dijelaskan kembali mengingat banyaknya berita simpang siur yang mengaitkan beberapa kasus kematian akibat Vaksin Covid-19.
Berdasarkan data Komnas KIPI, terdapat 27 kasus kematian diduga akibat vaksinasi dengan Sinovac.
Namun setelah diinvestigasi, kematian tidak terkait dengan imunisasi.
Baca juga: Biofarma Telah Evaluasi Kesiapan 352 Klinik dan 17 Rumah Sakit untuk Vaksinasi Gotong Royong
Baca juga: Ikut Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Dwi Sasono dan Istri Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Dari kasus tersebut, 10 kasus akibat terinfeksi Covid-19, lalu 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 1 orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak dan 2 orang karena diabetes mellitus dan hipertensi tidak terkontrol.
“Kenapa kami bisa membuat diagnosis itu? Karena datanya lengkap. Diperiksa, dirawat di-rontgen, diperiksa lab, di CT-scan, dapat diagnosisnya,” Jelas Prof Hindra dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Komnas KIPI Terima 229 Laporan Kejadian Setelah Vaksinasi Covid-19 Kategori Serius
Sementara yang meninggal diduga akibat vaksinasi dengan AztraZeneca dilaporkan 3 orang.
Namun juga tidak diakibatkan oleh vaksinasi.
Satu di antaranya adalah kasus kasus Trio Fauqi Virdaus di Jakarta.
Meski demikian, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan terus melakukan proses investigasi lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti pria 22 tahun ini.
"Trio ini tidak pernah periksa ke dokter, enggak ada hasil lab, rontgen, CT Scan kepala jadi sulit.
Apakah ini terkait imunisasi namun juga sulit untuk mengatakan ini tidak terkait imunisasi," terangnya.