Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekam Jejak Mayjen Dudung: Melawan FPI, Berantas Debt Collector, hingga Promosi Jadi Pangkostrad

Dudung ketika itu, secara terang-terangan menginstruksikan prajuritnya untuk mencopot baliho organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rekam Jejak Mayjen Dudung: Melawan FPI, Berantas Debt Collector, hingga Promosi Jadi Pangkostrad
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang dipromosikan menjadi Panglima Kostrad. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman dipromosikan menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada Selasa (25/5/2021). Posisi itu sebelumnya dipegang Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono.

Artinya, Jenderal bintang dua yang menjabat Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020 akan naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dengan tiga bintang di pundaknya.

Nama pria kelahiran Bandung, Jawa Barat tersebut sempat ramai diperbincangkan publik ketika ia bersikap keras terhadap Front Pembela Islam (FPI) pada akhir 2020.

Dudung ketika itu, secara terang-terangan menginstruksikan prajuritnya untuk mencopot baliho organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Instruksi ini diberikan Dudung tak lama usai Pemimpin FPI Rizieq Shihab kembali dari Arab Saudi pada November 2020. Saat itu, spanduk Rizieq dan FPI bertebaran di berbagai penjuru Ibu Kota.

Baca juga: Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman⁣ Eks Pangdam Jaya Kini Pangkostrad, Pernah Jadi Loper Koran

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu. Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan.

Berita Rekomendasi

Selain soal spanduk, kepulangan Rizieq saat itu juga sempat menimbulkan kerumunan oleh massa pendukungnya. Padahal, kerumunan massa dilarang di masa pandemi Covid-19.

Dudung pun sempat mengusulkan agar organisasi FPI dibubarkan saja.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri," kata Dudung.

Ia juga mengingatkan FPI untuk tidak mengganggu keharmonisan masyarakat Jakarta.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba, akan saya hajar nanti," ujar Dudung.

Tumpas premanisme

Beberapa waktu lalu, Dudung Abdurachman juga menegaskan akan menumpas perilaku premanisme debt collector yang berulah di wilayah Jabodetabek.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas