Biaya Berobat Gratis, Rama Bersyukur Akan Kehadiran Program JKN-KIS
Sebagai mahasiswa yang belum memiliki penghasilan tetap, Rama sangat bersyukur kesehatan diri dan keluarganya telah dijamin oleh Program JKN-KIS.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Rama (19) adalah salah satu dari sekian banyak peserta JKN-KIS yang telah merasakan sendiri manfaat dari program pemerintah tersebut. Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Lampung ini telah lama terdaftar sebagai peserta JKN-KIS semenjak jaman ASKES mengikuti kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai PNS.
“Kalau pengalaman berobat menggunakan KIS sih sudah banyak sekali berhubung saya dan keluarga telah menjadi peserta sejak jaman ASKES. Sejauh ini keluarga saya sangat terbantu dengan adanya program ini, terlebih pelayanannya sangat baik dan tidak dibedakan dengan pasien umum,” tutur Rama saat ditemui oleh Tim Jamkesnews di kediamannya.
Sebagai mahasiswa yang belum memiliki penghasilan tetap, Rama sangat bersyukur kesehatan diri dan keluarganya telah dijamin oleh Program JKN-KIS sehingga orang tuanya tidak perlu pusing memikirkan biaya berobat ke fasilitas kesehatan.
“Biaya kuliah saja sudah mahal, apalagi kalau harus ditambah biaya berobat ke rumah sakit. Untung saja ada JKN-KIS, jadi setiap berobat selalu tanpa biaya sepeserpun, semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” lanjut Rama.
Lebih jauh Rama bercerita saat ayahnya terpaksa harus diopname karena sakit demam berdarah beberapa tahun yang lalu. Saat itu, Rama merasa sangat khawatir saat mengurus administrasi karena takut ada biaya tambahan, tapi ternyata kekhawatirannya tidak terjadi.
“Saya melihat ayah saya dirawat dengan sangat baik oleh dokter dan perawat di rumah sakit. Ayah saya sangat diperhatikan, mereka juga tanggap apabila kami membutuhkan sesuatu. Karena pelayanannya memuaskan saya jadi khawatir jangan-jangan ada tambahan biaya, eh ternyata semuanya gratis. Saya lega sekali,” ungkapnya.
Sebagai tambahan Rama menekankan pentingnya mencari informasi ter-update tentang Program JKN-KIS untuk memudahkan peserta mengikuti alur prosedur layanan yang benar.
“Kan banyak tuh yang mengeluh merasa dipersulit lah, ini lah, itu lah, padahal seharusnya hal tersebut bisa diminimalisir jika peserta memahami prosedur layanan dalam program ini. Kalau orang tua kesulitan mencari informasi maka tugas kita lah sebagai yang lebih muda untuk mencari tahu info ter-update. Jadi kita bisa membantu memberi penjelasan kepada mereka atau kepada siapa pun yang membutuhkan,” ujar Rama.
Sebagai penutup, Rama mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah yang telah menghadirkan Program JKN-KIS dan berharap kedepannya BPJS Kesehatan akan terus berinovasi meningkatkan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.