Cerita Korban Pelecehan Seksual di KRL, Akui Trauma dan Kecewa terhadap Respons Petugas Keamanan
Seorang perempuan mengalami pelecehan seksual di dalam KRL jurusan Stasiun Jakarta Kota-Cikarang, Jumat (4/6/2021) malam.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Gigih
Rupanya, pelaku tengah mengarahkan kemaluannya ke arah S.
"Terus saya reflek nendang sekenceng-kencengnya, saya teriak di KRL."
"Orang-orang juga cuman bengong, mungkin orang-orang nggak ada yang engeh, karena sepadat itu," ucapnya.
Baca juga: Viral Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Pesepeda, Komnas Perempuan Dorong Korban Angkat Suara
S kemudian menyampaikan kronologi kepada para penumpang.
Akhirnya, di Stasiun Jatinegara, pelaku ditarik petugas menuju pos keamanan bersama S.
![Ilustrasi](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-pelecehan-2932020.jpg)
Kecewa dengan Respons Petugas Keamanan
Berharap mendapat pembelaan, S justru kecewa dengan respons petugas keamanan.
Pelaku sama sekali tidak mengakui perbuatannya saat ditanyai petugas.
"Akhirnya saya marah, petugas pun bilang nggak bisa bantu proses karena minta barang bukti dan saksi."
"Kebetulan ada teman kantor saya, tapi agak jauh, dia jadi saksi, tapi dia lihat pas saya nendang pelaku," ungkap S.
Baca juga: Soroti Aksi Begal Payudara yang Viral, Najwa Shihab Curhat 2 Kali Jadi Korban Pelecehan Seksual
Namun menurut petugas, itu tidak cukup kuat untuk dijadikan barang bukti.
"Saya marah, mana mungkin saya halu, marah-marah nggak jelas."
"Petugas pun malah ngomong minta pelaku minta maaf aja, seolah-olah saya cuma ngada-ngada," ungkapnya.
S kemudian merekam pelaku yang belum juga mengaku.