Profil Gus AMI, Pimpinan PKB yang Diusung Perempuan Bangsa Jadi Capres 2024
Simak profil Gus AMI, sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar, yang diusung DPP Perempuan Bangsa sebagai calon presiden (Capres) 2024
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Gus AMI, sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar, diusung DPP Perempuan Bangsa sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Dukungan terhadap Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) itu selanjutnya akan dibahas khusus dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) DPP Perempuan Bangsa dalam waktu dekat.
Seperti yang diberitakan, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah menjelaskan dukungan terhadap Gus AMI muncul juga dari berbagai kalangan.
Mulai dari kalangan kyai hingga pengurus di berbagai daerah.
“Memang muncul dukungan terhadap Gus AMI untuk maju sebagai capres 2024. Dan memang ini juga sudah muncul dikalangan Kyai dan kader serta pengurus di berbagai daerah,” paparnya setelah Raker yang berlangsung di Jakarta, Jum’at (4/6/2021).
Lantas siapa profil Gus AMI?
Baca juga: Duet Megawati-Prabowo Kembali Didorong Maju di Pilpres 2024
Diketahui, Gus AMI merupakaan panggilan akrab dai Abdul Muhaimin Iskandar.
Sebelumnya, ia dikenal sebagai Cak Imin.
Baca juga: Anies Baswedan Dapat Dukungan dari Pemain Bulu Tangkis Solo Raya Maju di Pilpres 2024
Selain aktif sebagai pengurus pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Gus AMI kini berdinas sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sejak 1 Oktober 2019.
Inilah profil lengkap Gus AMI diangkum dari berbagai sumber.
Biodata
Gus AMI atau Dr (HC). Drs. A. Muhaimin Iskandar, M.Si lahir di Jombang pada 24 September 1966.
Di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, ditempuh Gus AMI di Jombang.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas (SMA) di Yogyakarta.
Gus AMI lalu memilih kuliah di Yogyakarta untuk mendapat gelar sarjana.
Gelar pascasarjana (S2) diperoleh di Universitas Indonesia (UI).
Marang melintang di dunia politik, Gus AMI pernah mengemban tugas di posisi strategis pemerintahan dan legislatif.
Pada 1999-2004 misalnya, ia dipilih sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Pada 2009-2014 menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi .
Selanjutnya 2018–2019 sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Riwayat Pendidikan
- SD , Mambaul Ma'arif Denanyar Jombangg. Tahun: - 1976
- SMP , Mambaul Ma;arif Denanyar Jombang. Tahun: - 1982
- SMA , MAN I Yogyakarta. Tahun: - 1985
- S1 Fisip, UGM Yogyakarta. Tahun: - 1991
- S2 manjemen Komunikasi, Universitas Indonesia. Tahun: - 2001
Riwayat Pekerjaan
- Wakil Ketua DPR RI, Sebagai: . Tahun: 2004 - 2009
- Anggota DPR RI 1999 - 2004, Sebagai: . Tahun: 1999 - 2004
- LPU Jakarta, Sebagai: Kepala Divisi Penelitian. Tahun: 1992 - 1994
- Pesantren Denanyar Jombang , Sebagai: Staf Pengajar . Tahun: 1980 - 1983
- Helen Keller Internasional Jakarta, Sebagai: . Tahun: - 1998
- Yayasan Semesta Ciganjur, Sebagai: Sekretaris. Tahun: -
- Ketua FPKB DPR RI, Sebagai: . Tahun: - 1999
- LKSI (Lembaga kajian Islam & Sosial) Yogya , Sebagai: . Tahun: - 1989
- Tabloid Detik, Sebagai: Ka. Lembaga Peneliti & Pengembangan. Tahun: - 1994
Riwayat Organisasi
- DPP PKB , Sebagai: Ketua Umum. Tahun: 2014 -
- DPP PKB, Sebagai: Ketua Umum. Tahun: 2005 - 2010
- DPP PKB, Sebagai: Sekretaris Jenderal. Tahun: 2004 - 2005
- DPP PKB , Sebagai: Ketua Dewan Tanfidziah. Tahun: 2002 - 2007
- Pengurus Besar PMII , Sebagai: Ketua Umum . Tahun: 1994 - 1997
- DPP PKB , Sebagai: Sekretaris Jenderal . Tahun: 1992 - 2002
- PMII Cabang Yogyakarta , Sebagai: Ketua Umum . Tahun: 1991 - 1997
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Sebagai: Anggota Badan. Tahun: 1990 -
- PMII UGM Yogyakarta, Sebagai: Ketua Umum . Tahun: 1990 - 1991
- PMII UGM, Sebagai: Ketua Korp Mahasiswa Fisipol. Tahun: 1988 -
Duet Gus AMI-AHY
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, wacana duet antara Gus AMI atau Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AH) untuk maju di Pilpres 2024 sedang diperbincangkan publik.
Keduanya digadang-gadang akan menjadi pasangan di Pilpres periode mendatang.
Menanggapi wacana duet itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra belum bisa memberi jawaban pasti apakah kedua pemimpin partai itu akan maju bersama.
Dikatakannya, perjalanan menuju Pilpres 2024 masih panjang.
Meskipun demikian, Herzaky merespons positif wacana duet tersebut dengan menyebut partainya sudah sering jalin komunikasi dengan PKB.
"Kita komunikasi dan silahturahmi dengan PKB sudah sering kita lakukan kok."
"Terakhir kan, Ketum kami juga sudah datang ke Gus AMI (Cak Imin) ya."
"Bagaimana pun beliau lebih senior," ucap Herzaky, dikutip dari tayangan Kabar Petang TV One, Jumat (4/6/2021).
Bahkan, menurutnya, Demokrat dan PKB punya chemistry yang sangat nyambung.
"Kita ini sangat terbuka, karena bagaimana pun chemistrynya juga sangat nyambung, nasionalis dan religius," imbuh dia.
Saat ini, Herzaky mengatakan, Demokrat masih fokus menanggulangi permasalahan Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Partainya juga masih melihat perkembangan aspirasi rakyat soal pasangan Pilpres ke depannya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid merespons positif pernyataan Herzaky tersebut.
Ia mengisyaratkan wacana duet ini, layaknya proses orang berpacaran.
"Yang jelas PKB, dibalas lirikannya dengan Mas Herzaky. Hati berdebar-debar."
"Habis itu, lanjut kepada pembicaraan-pembicaraan kan begitu. Kayak orang pacaran-pacaran itu lho, nanti terakhir surat-suratan."
"Empat kali empat,enam belas. Sempat tidak sempat, harus dibalas," kata Jazilul.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, wacana duet Cak Imin dengan AHY juga keluar dari Jazilul Fawaid.
Ia menerima masukan dari sejumlah pihak terkait kemungkinan mengusung Cak Imin dengan AHY diduetkan.
"Saya pikir ini opsi yang bagus juga, lebih fresh, duet sipil-militer, religius-nasionalis. Namun semua itu tergantung respons dari masyarakat,” kata Jazilul Fawaid kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Gus Jazi, sapaan akrab Jazilul Fawaid, mengatakan saat ini masyarakat membutuhkan sosok yang lebih fresh dari berbagai nama tokoh capres yang sudah ada.
Sosok tersebut harus mampu memberikan harapan dan turun tangan mengatasi kesulitan masyarakat.
"Hemat saya, masyarakat perlu sesuatu yang fresh, yang berikan harapan dan mau turun tangan mengatasi keadaan yang serba sulit ini," ucapnya.
Ditanya mengenai wacana duet Cak Imin dengan Ketua DPR Puan Maharani yang sebelumnya sempat mencuat, Gus Jazil mengatakan bahwa hal tersebut baru sekadar wacana.
Baca juga: Soal Koalisi Pilpres 2024, Elite Gerindra: Kalau dengan PDIP Kami Cocok Saja
Sebab, hingga saat ini Cak Imin belum mengambil keputusan dan masih meminta para kiai sepuh untuk melakukan istiharah untuk maju dengan siapa.
"Pilpres masih jauh, itu semua baru usulan dan wacana, segala kemungkinan masih bisa terjadi, namun usulan Gus AMI-Puan juga rasional."
"Toh, Gus AMI juga belum ambil keputusan, masih pikir-pikir, meskipun desakan dari bawah makin kuat. Kita ikuti saja dinamikanya," ujarnya.
Wakil Ketua MPR ini menegaskan, kepemimpinan nasional ke depan harus bisa memberikan harapan baru di tengah krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19.
Karena itu, PKB pun menawarkan konsep koalisi dengan istilah Poros Harapan Baru.
"Kalau bicara soal poros, apapun jenis porosnya PKB akan gunakan nama Poros Harapan Baru."
"Kita ingin kedepan ini ada sesuatu yang baru, sesuatu yang memberikan harapan baru di tengah pandemi, memberikan solusi di atas semua krisis," jelas Gus Jazil.
Baca berita seputar Pilpres 2024 lainnya
(Tribunnews.com/Chrysnha, Shella Latifa, Fransiskus Adhiyuda Prasetya)