Arab Saudi Putuskan Haji 2021 Khusus Domestik, Menag: Kita Fokus Persiapan Tahun Depan
Arab Saudi memutuskan skema pelaksanaan Haji 1442 H atau 2021 M khusus hanya untuk warga domestik, Menteri Agama minta warga fokus persiapan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan secara resmi keputusan skema pelaksanaan Haji 1442 H atau 2021 M khusus hanya untuk warga negara domestik dan warga asing (ekspatriat) yang saat ini tinggal di Saudi saja.
Dengan diresmikannya keputusan tersebut, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, meminta calon haji dari Indonesia mempersiapkan diri untuk pemberangkatan tahun depan.
Hal ini dilakukan, tak lain untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan jemaah dari ancaman Covid-19 yang hingga kini masih menjadi sandungan.
"Pemerintah Saudi mengumumkan haji hanya dibuka untuk domestik dan ekspatriat saja."
"Dengan menimbang keselamatan dan keamanan jemaah dari ancaman Covid-19 yang belum reda."
Baca juga: Pemerintah Akan Aktif Komunikasi dengan Arab Saudi untuk Haji Tahun 2022
Baca juga: Arab Saudi Putuskan Ibadah Haji Terbatas, Menteri Agama Harap Polemik di Indonesia Berakhir
"Sebagaimana Pemerintah RI, keselamatan dan keamanan jemaah, selalu menjadi pertimbangan utama," kata Menag, Yaqut Cholil Qoumas, saat dikonfirmasi Tribunnews.com di Jakarta, Sabtu (12/6/2021).
Disebutkan Menag, meski warga domestik diperbolehkan, jumlah kuotanya pun dibatasi.
Pembatasan tersebut yakni hanya memperbolehkan sebanyak 60 ribu calon haji.
Meski hanya 60 ribu calon haji, jumlah ini masih lebih banyak bila dibandingkan dengan kuota haji tahun lalu.
"Jumlah kuota ditetapkan 60 ribu, ini jauh lebih banyak dibanding tahun lalu," sambung Menag Yaqut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Arab Saudi Akhirnya Putuskan Gelar Ibadah Haji 2021 Namun Hanya untuk Domestik
Menag juga mengapresiasi pihak Saudi Arabia yang akhirnya menyampaikan keputusan resmi terkait penyelenggaraan haji tahun ini.
Bagi Menag, keputusan ini menunjukkan perhatian Saudi dalam mendahulukan aspek keselamatan dan kesehatan jiwa para jemaah haji.
Sehingga, program pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan, yakni pembatasan kedatangan jemaah, maka ibadah dapat berjalan dengan baik.
"Keputusan ini menunjukkan Saudi menomorsatukan aspek keselamatan dan kesehatan jiwa jemaah."