Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Egy Massadiah, Multi-talent yang Berangkat dari Karier Jurnalistik

Egy lahir dari orang tua suku Bugis, Sengkang Wajo. Jiwa petualang, semangat merantau yang mereka sebut sompe’, melandasi setiap gerak, langkah, dan t

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Profil Egy Massadiah, Multi-talent yang Berangkat dari Karier Jurnalistik
Ist
Egy Massadiah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Egy Massadiah, lahir di Sengkang-Sulawesi Selatan 27 Desember 1966.

Ia seorang multi-talent yang berangkat dari karier jurnalistik.

Kepiawaiannya merajut persahabatan, didedikasikan bagi kemaslahatan masyarakat.

Namanya bercokol di dunia media massa, panggung teater, sinematografi, dan berbagai aktivitas lain.

Termasuk kiprahnya mendampingi Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo sebagai Tenaga Ahli Kepala BNPB (2019 – 2021).

Egy Massadiah menyerahkan buku “Titik Nol Corona, Doni Monardo di Pusaran Wabah”  sebagai kado ulang tahun Doni Monardo, 10 Mei 2021 lalu.
Egy Massadiah menyerahkan buku “Titik Nol Corona, Doni Monardo di Pusaran Wabah” sebagai kado ulang tahun Doni Monardo, 10 Mei 2021 lalu. (Istimewa)

Sekilas Egy

Egy lahir dari orang tua suku Bugis, Sengkang Wajo. Jiwa petualang, semangat merantau yang mereka sebut sompe’, melandasi setiap gerak, langkah, dan tarikan nafasnya.

Berita Rekomendasi

Semasa SD di SD 2 Teladan Sengkang ia aktif di ke pramukaan. Kelas 6 SD ia juara cerdas cermat yang ditayangkan di stasiun TVRI Makassar.

Ia merantau ke Jakarta tahun 83-an ketika usianya masih belia. Tentu Anda tidak pernah berpikir, seorang “anak ingusan” datang ke Ibu Kota dengan modal dengkul.

Ya, dia datang dengan modal DOT, dengkul, otot, tekad.

Bahwa kemudian Egy Massadiah dikenal sebagai aktor teater/film, sutradara, bahkan produser (teater dan film)….
Bahwa kemudian Egy Massadiah menduduki posisi di redaksi sebuah tabloid (Wanita Indonesia-pen)….
Bahwa kemudian Egy Massadiah juga dikenal sebagai penulis buku….
Bahwa kemudian Egy Massadiah dikenal sebagai tokoh muda Partai Golkar di era kepemimpinan Ketua Umum Jusuf Kalla…
Itu semua adalah sebuah keniscyaan hidup. Bisa juga Anda menyebutnya “garis tangan”.

Pernah dengar istilah, “Jakarta keraaasss….”? Egy belia langsung dihajar keras dan kejamnya Ibu Kota yang bahkan dijudul-filmkan, “Kejamnya Ibu Tiri tak Sekejam Ibu Kota”.

Usaha sekuat tenaga untuk survive. Apa pun ia kerjakan.

Jadilah Egy memiliki pengalaman sederet profesi rendahan yang pernah dijalaninya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas