Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dalam Bahasa Arab-Latin, Simak Keutamaan Menjalankannya
Bacaan niat yang dilafalkan saat akan melaksanakan puasa Senin Kamis, dalam bahasa Arab dan latin. Dilengkapi keutamaan menjalakannya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Inilah bacaan niat puasa Senin Kamis, dilengkapi keutamaan menjalankannya.
Puasa Senin Kamis merupakan salah satu puasa sunah yang sering dijalankan oleh Rasulullah SAW.
Selain mendapatkan pahala, menjalankan puasa sunah juga memiliki banyak keutamaan lainnya.
Adapun bacaan niat yang dilafalkan saat akan melaksanakan puasa Senin Kamis.
Bacaan Niat Puasa Senin Kamis
Niat puasa pada hari Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa
Artinya:
"Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta’ala."
Niat puasa pada hari Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa
Artinya:
"Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta’ala."
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, berikut beberapa keutamaan menjalankan puasa Senin Kamis:
1. Hari Kelahiran Rasulullah, Penetapan Kenabian dan Diturunkannya Al-Quran
Rasulullah SAW dilahirkan pada hari Senin.
Selain itu, beliau menerima wahyu pertama kali yang disampaikan oleh Jibril juga pada hari Senin.
Hal ini berdasarkan penuturan Abu Qatadah ra, bahwasannya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Senin, lalu beliau bersabda:
"Itu adalah hari yang saya dilahirkan di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Quran." (HR. Muslim)
2. Hari Pemeriksaan Amal
Pemeriksaan amal sehari-hari dilakukan pada hari Senin dan Kamis.
Maka jika pemeriksaan amal itu terjadi saat kita sedang berpuasa, semoga nilai keburukan amal kita berkurang dan amal kebaikannya bertambah.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah SAW bersabda:
"Amal perbuatan itu diperiksa tiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka diperiksa amalku sedang saya berpuasa." (HR. Turmudzi).
Rasulullah sangat memperhatikan hari Senin dan Kamis dengan melakukan puasa di hari tersebut
Demikian sebagaimana dituturkan Aisyah ra, dalam sebuah hadis:
"Rasulullah SAW memperhatikan puasa Senin dan Kamis," (HR. Turmudzi).
3. Berharap Ampunan Allah SWT
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, membuat para sahabat bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan hari Senin dan Kamis.
Saat mereka bertanya pada beliau apa sebabnya, maka sabdanya:
"Sesungguhnya amal-amal itu dipersembahkan pada setiap Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan, maka firman-Nya: "Tangguhkanlah keduanya." (HR. Ahmad).
Baca juga: Bacaan Niat dan Doa setelah Salat Tahajud dalam Tulisan Arab-Latin Beserta Keutamaannya
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Dhuha dalam Tulisan Arab dan Latin, Beserta Doa setelah Sholat Dhuha
Sejarah Puasa Sunnah Senin-Kamis
Dikutip dari gontor.ac.id, pada suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW ” Ya Rasulullah, mengapa engkau berpuasa pada hari Senin dan Kamis?”
Seketika Baginda Rasulullah pun menjawab, “Ketahuilah saudaraku, hari Senin dan Kamis adalah hari dimana aku dilahirkan, hari aku diutus, serta di hari itu wahyu diturunkan untukku” (HR. Muslim, Ahmad dan Abu Dau).
Selanjutnya, sahabat tersebut bertanya kembali, “Lalu bagaimana dengan hari Kamis Ya Rasulullah”.
“Apakah istimewanya hari itu?” tanya sahabat Rasulullah lagi.
Dalam hal ini, Baginda Rasulullah menjawab dengan tenang.
“Tahukah kamu saudaraku, bahwa pada hari itu (hari Kamis), semua amal ibadah manusia akan dikumpulkan di hadapan Allah oleh para Malaikat. Tidakkah engkau merasa bahagia apabila di saat amalmu sedang diperiksa, engkau sedang dalam keadaan beribadah kepada-Nya?”
Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadist dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda:
(إنهما يومان تعرض فيهما الأعمال على الله، فأحب أن يعرض عملي وأنا صائم (رواه مسلم في الصحيح
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa”. (HR Tirmidzi 747)
(Tribunnews.com/Yurika)