Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Kematian Wabup Sangihe di Pesawat Masih Gelap, Bareskrim Belum Temukan Indikasi Kejanggalan

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyatakan belum menemukan adanya kejanggalan kematian Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Misteri Kematian Wabup Sangihe di Pesawat Masih Gelap, Bareskrim Belum Temukan Indikasi Kejanggalan
sangihekab.go.id
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong meningggal dunia di dalam pesawat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyebutkan pihaknya  belum menemukan adanya kejanggalan kematian Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong.

Helmud Hontong meninggal dunia di dalam penerbangan pesawat Lion Air JT-740 Denpasar-Makassar pada Rabu (9/6/2021) lalu. 

"Belum ada indikasi kejanggalan," kata Komjen Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Kamis (17/6/2021).

Agus menjelaskan pihak kepolisian sementara ini masih berkesimpulan Helmud meninggal dunia karena mengalami sakit. Hal itu terlihat dari hasil autopsi awal terhadap jenazah korban.

Agus menyatakan, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda kekerasan. Termasuk juga dugaan korban diracun ketika di dalam penerbangan pesawat.

Namun demikian, kata Agus, pihak penyidik akan menggali lebih dalam untuk memeriksa beberapa organ tubuh korban. Salah satu sampel yang diambil adalah cairan lambung.

BERITA TERKAIT

"Beberapa organ sedang diperiksa labfor, sementara keterangan keluarga almarhum memiliki riwayat sakit jantung dan darah tinggi," tukasnya.

Baca juga: Polisi Akan Periksa Ajudan Wabup Sangihe Terkait Kematian sang Wakil Bupati di Pesawat

Sebagai informasi, kematian Helmud Hontong sempat dikaitkan dengan sikapnya yang tegas menolak izin tambang di daerahnya. Sebelum meninggal, dia diketahui sempat meminta untuk pembatalan izin tambang di Sangihe.

Baca juga: Polri Sebut Pemeriksaan Cairan Lambung Wabup Sangihe Paling Lama 2 Minggu

Surat pembatalan izin tambang PT Tambang Mas Sangihe itu dikirim oleh Helmud kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Surat itu disebut dikirim atas inisiatif pribadi Helmud.

Baca juga: Polda Sulut Pastikan Tak Ditemukan Racun di Tubuh Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong

Sementara itu, ajudan Helmud, Harmen Rivaldi Kontu menyebutkan sebelum korban meninggal, Helmud sempat memberitahukan kepadanya bahwa sudah merasa pusing.

Saat itu, Helmud diminta menggosokkan minyak kayu putih di bagian belakang dan leher.

Setelah lehernya digosok dengan minyak kayu putih, Helmud tidak lagi merespons. Bahkan Harmen mengatakan ada darah yang keluar dari mulut dan hidung Helmud.

"Sekitar 5 menit itu saya lihat Bapak langsung tersandar. Saya panggil dan kore-kore (colek) namun sudah tidak ada respons lagi. Saya langsung panggil pramugari, namun tetap Bapak tidak ada respons. Kemudian keluar darah lewat mulut. Tak lama kemudian darah keluar dari hidung," kata Harmen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas