Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siap Diusung Gerindra jadi Capres 2024, Elektabilitas Prabowo Merosot Jauh Dibanding Pilpres 2019

Partai Gerindra siap mengusung Prabowo Subianto jadi Capres 2024, namun elektabilitasnya merosot jauh dibanding pilpres 2019.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Siap Diusung Gerindra jadi Capres 2024, Elektabilitas Prabowo Merosot Jauh Dibanding Pilpres 2019
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers didampingi badan pemenangan nasional dikediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019). Prabowo menyatakan bela sungkawa kepada para petugas KPPS yang meninggal dalam bertugas serta menyesalkan penahanan sejumlah tokoh pendukung pemenangan paslon 02. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar Partai Gerindra yang siap mengusung sang Ketua Umum Prabowo Subianto menjadi calon Presiden 2024 sudah santer terdengar sejak 1 Juni 2021 lalu.

Kala itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengaku sepakat untuk kembali mengusung sang Menteri Pertahanan menjadi capres.

Kendati demikian, Prabowo belum memberi persetujuan.

Untuk itu, Partai Gerindra akan menanyakan kesediaan Prabowo terlebih dahulu.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Merosot, Akankah Megawati dan Airlangga Jadi King Maker Pilpres 2024?

"Kami bertekad untuk mencalonkan kembali Pak Prabowo sebagai calon presiden pada tahun 2024."

"Adapun kesanggupan, kesediaan dari Pak Prabowo akan kami tanyakan kepada beliau sepanjang waktu ini sampai tahun 2024," kata Habiburokhman, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (1/6/2021) lalu.

Setelah itu, kabar mengenai kesediaan Prabowo menjadi capres seakan menguap ke publik.

Berita Rekomendasi

Namun, pada Minggu (13/6/2021) lalu, kabar mengenai kesediaan Prabowo menjadi capres kembali ramai.

Hal itu setelah kehadirannya dalam sesi wawancara di podcast bersama Deddy Corbuzier.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah Minggu (13/6/2021).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah Minggu (13/6/2021). (Tangkap Layar YouTube Deddy Corbuzier)

Dalam video yang diunggah di akun YouTube Deddy Corbuzier, Prabowo akhirnya buka suara dan mengaku siap untuk kembali bertarung dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, menjadi presiden adalah soal pengabdian.

"Kalau diberi kepercayaan dan kesempatan, kenapa tidak? Saya kira semua orang yang cinta Tanah Air, kalau diberi kesempatan untuk mengabdi, pasti mau," kata Prabowo.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku akan akan menunggu pernyataan resmi dari Prabowo dalam forum resmi.

Baca juga: Survei SMRC: Suara PDIP Meningkat Signifikan, Golkar, Gerindra, PKB Bersaing Ketat

"Ya tentu kita akan menunggu yang resmi dari beliau (Prabowo) kan."

"Nanti di forum resmi kita tanyakan kalau di podcast kan kita tidak tahu," ujar Habiburokhman, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021), dilansir Tribunnews.

Kendati demikian, Habiburokhman menegaskan, Gerindra 100 persen mendukung Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2024.

Bahkan, dia mengakui tak ada kader lain dari Gerindra yang akan didorong.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman (Kompas TV)

"Nggak ada (kader lain untuk dicalonkan), kalau dari internal 100 persen Prabowo," jelasnya.

Lantas, bagaimana elektabilitas Prabowo Subianto dalam pilpres 2024?

Lingkaran Survei Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas para tokoh sebagai calon Presiden 2024.

Dari hasil survei yang digelar pada pada 27 Mei-4 Juni 2021 kepada 1.200 responden, didapat kesimpulan belum ada capres yang masuk kategori kelas premium untuk Pilpres 2024.

Baca juga: Soal Wacana Duet Megawati-Prabowo di Pilpres 2024, PDIP dan Gerindra Buka Suara

Pasalnya, dari sembilan nama calon presiden terkuat yang muncul dalam survei, belum satu pun yang memiliki tingkat elektabilitas di atas 25 persen.

Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, kategorisasi capres "kelas premium" berlaku bagi capres yang memiliki elektabilitas di atas 25 persen.

Sementara, dari hasil survei lembaga yang dibesut Denny JA itu, elektabilitas semua capres masih di bawah 25 persen.

"Semua capres yang namanya mengemuka ke publik, termasuk capres veteran Prabowo Subianto, elektabilitasnya di bawah 25 persen," kata Adjie dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6/2021), dilansir Tribunnews.

Elektabilitas Prabowo Merosot Jauh dibanding Pilpres 2019

Hasil survei LSI dari sembilan nama capres, Prabowo menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 23,5 persen.

Namun, meski elektabilitasnya teratas, LSI menemukan data, angka yang ada sekarang jauh menurun dibandingkan suara dukungan pada Pilpres 2019 lalu.

"Saat ini elektabilitas paling tinggi. (Tapi) jangan lupa ini sudah jauh merosot. Dukungan Prabowo sudah turun sekitar 20 persen dibanding suara 2019," ungkap Adjie.

Adjie juga mengungkapkan ada resistensi terhadap Prabowo dalam sejumlah isu setiap kali namanya dimunculkan dalam bursa capres.

Baca juga: Tiga Sosok Ini Disebut Penentu Capres 2024, Berikut Alasannya

Salah satunya adalah kasus politik 1998 yang selalu menyeret namanya.

"Kasus politik 1998 terus dimunculkan. Kita tidak tahu siapa yang munculkan, tapi selalu muncul dan dikaitkan dengan Prabowo," ujarnya.

Selain itu, segmen pemilih Prabowo juga diprediksi akan berubah di Pilpres 2024.

Hal ini dikarenakan banyak pendukung Prabowo yang merasa dikhianati begitu dia bergabung dalam jajaran kabinet pemerintah sebagai Menteri Pertahanan.

"Aura kekalahan beliau sudah tiga kali dan itu semuanya kalah, dan dalam percakapan publik 'Lu lagi, lu lagi' memang memunculkan satu pesimisme."

"Satu hal psikologis yang sulit dibantah Prabowo karena aura kekalahannya sebagai capres (dan) cawapres," jelasnya.

Sementara dari sisi dukungan, Adjie menilai Gerindra baru memiliki 3/4 tiket untuk bisa memenuhi syarat mengusung capres.

Saat ini, Gerindra memiliki 78 kursi di DPR. Setidaknya, Gerindra harus berkoalisi dengan satu parpol untuk bisa memenuhi syarat mengusung capres.

Baca juga: Prabowo Akui Siap Jadi Capres 2024, Habiburokhman: Kita Tunggu Pernyataan Resmi Beliau

"Gerindra hanya butuh koalisi satu partai. Kecuali PPP karena cuma (punya) 19 kursi," tuturnya.

Dengan elektabilitas individu dan jumlah kursi Gerindra di DPR, Prabowo dinilai akan kembali maju sebagai capres.

Sehingga tidak mungkin Prabowo bersedia maju sebagai cawapres.

"Sulit dibayangkan Prabowo bersedia jadi cawapres. Meski di politik semua bisa terjadi, namun kelas Prabowo seorang capres, bukan cawapres," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana/Vincentius Jyestha Candraditya)

Simak Berita Lain Terkait Bursa Capres

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas