Emak-emak di Desa Ini Mendadak Ramai Bikin Dapur Umum, Rupanya Banyak Warga yang Terpapar Covid
Di dapur umum Desa Sitiarjo, Kabupaten Malang, ratusan porsi makanan rutin dikirimkan kepada warga selama 14 hari.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Suasana Kantor Desa Sitiarjo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mendadak ramai oleh hilir mudik dan kesibukan para emak-emak, ibu rumah tangga yang memasak dan menyiapkan makanan dalam jumlah besar setiap harinya.
Rupanya mereka setiap hari bekerja di dapur umum yang didirikan desanya, menyusul penerapan karantina wilayah di Dusun Rowotrate di desa itu karena sejumlah warganya terpapar Covid-19.
Petugas PMI Kabupaten Malang bersama warga ikut terlibat aktif memenuhi kebutuhan makanan seluruh warga Dusun Rowotrate, saat kebijakan pembatasan mobilitas warga diterapkan.
Petugas Tagana Kabupaten Malang, Saiful Arif menjelaskan, ratusan porsi makanan rutin dikirimkan kepada warga selama 14 hari.
Ia memastikan, seluruh warga termasuk yang terpapar Covid-19 mendapat jatah bantuan makanan.
"Kami memasak 475 bungkus. Setiap hari dua kali pengiriman menuju Dusun Rowotrate, jadi 900 bungkus lebih setiap harinya. Kami mengadakan dapur umum ini selama 14 hari," jelasnya, Selasa (22/6/2021).
Kata Saiful, logistik kebutuhan bahan makanan dibiayai sepenuhnya dari dana desa Pemdes Sitiarjo.
Sebagai informasi, relawan dapur umum membutuhkan dana Rp 5 hingga Rp 6 juta untuk membeli bahan makanan setiap harinya.
Menu makanan yang disediakan bervariasi setiap hari. Meliputi ayam goreng, ayam kecam, telur, sayuran lengkap dan nasi. Skema pengantaran makanan dikirim dengan kendaraan truk.
Lalu ditaruh di sebuah posko. Warga yang memerlukan mengambil sendiri makanan tersebut untuk kembali disalurkan kepada yang membutuhkan.
Selama melaksanakan penyaluran makanan, Saiful mengaku sempat menemui kendala.
"Kendala sejauh ini kekurangan relawan. Tapi lambat laun warga berinisiatif membantu teman-teman di dapur umum. Jadi masalah itu sekarang sudah teratasi," jelasnya.
Baca juga: Cara Daftar, Syarat, dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Surabaya
Desa Sitiarjo menjadi salah satu contoh desa di Jawa Timur yang melakukan upaya aktif mencegah meluasnya penularan Covid-19.
Satu RT di Gresik Lockdown
Sementara itu, satu RT di Gresik lockdown setelah 11 orang dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini menunggu hasil tes swab PCR 13 orang lainnya.
Satu RT itu berada di Dusun Sawahan, Desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Sebelumnya, ada 12 orang yang mengikuti tes swab PCR dan hasilnya 11 orang positif Covid-19.
Baca juga: Dorong Anies Lockdown DKI 14 Hari, PKS: Terlambat Ambil Keputusan Bisa Berbahaya
Camat Cerme, Suyono menyebut saat ini masih menunggu hasil tes swab PCR terbaru dari 13 warga lainnya.
"Kalau kemarin ada 12 dan hasilnya 11 yang positif, sekarang kami masih menunggu hasil PCR 13 orang," terangnya.
Baca juga: 13 Daerah Zona Merah di Jateng, Ganjar Minta Bupati dan Wali Kota Tak Ragu Terapkan Lockdown Mikro
Ia mengungkapkan, hari ini Selasa (22/6/2021), bantuan berupa air mineral dari Muspika Cerme dibagikan kepada warga setempat yang terpapar Covid-19.
Covid-19 varian India Menyebar
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana menyebut Covid-19 varian Delta atau B.1.617.2 sudah menyebar di tiga daerah di Jawa Timur.
Hal ini disampaikannya saat hadir dalam acara vaksinasi pencanangan introduksi imunisasi PVC di Pendopo Alun-alun, Kabupaten Gresik, Selasa (22/6/2021).
"Bangkalan, Bojonegoro dan Sampang. Varian baru itu tersebar dari transmisi lokal bukan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI)," ucapnya.
Herlin menjaskan, penyebaran varian baru lebih cepat ketimbang varian sebelumnya.
"Kalau varian Wuhan kemarin tidak seagresif virus India ini, sehingga saat ini bisa menyebar lebih cepat, dan angka positif juga menjadi lebih cepat naik, karena penularannya cukup cepat," terangnya kepada awak media.
Pihaknya belum bisa menunjukan berapa jumlah pasien yang sudah terjangkit.
Kondisi rumah sakit di Jawa Timur sendiri tingkat keterisian atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pada ruang Intensive Care Unit (ICU) sudah sangat tinggi, dengan menunjukkan angka 73 persen.
Pihaknya masih terus memantau sampai seberapa tinggi penambahan jumlah kasus.
"Sebab, teorinya jika BOR sudah di atas 60 persen, maka harus menambahi 30 persen tempat tidur, dan jika di atas 80 persen, harus menambah 40 persen tempat tidur dan rumah sakit lapangan," terangnya.
Pihaknya meminta kepada semua pihak agar sadar mematuhi protokol kesehatan.
Kampanye Prokes
Sementara itu tren penyebaran virus corona masih belum berakhir. Bahkan dengan adanya Covid-19 varian India menjadi ancaman bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat karena penyebarannya yang jauh lebih cepat.
Hal ini menandakan pandemi ini belum juga berakhir. Sementara vaksinasi terus dikebut pemerintah dengan capaian yang dituju adalah Herd Immunity.
Meski begitu, di berbagai daerah justru terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Hal ini disinyalir menurunnya kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Satgas pengawas protokol kesehatan di Kecamatan Manyar, Gresik terus-menerus mengkampanyekan disiplin prokes.
Operasi yustisi PPKM mikro masih terus dilakukan. Petugas gabungan dari Polres Gresik dan jajaran bersama Kodim 0817 serta instansi terkait getol mengimbau 5 M.
Membawa pengeras suara, mendatangi tempat-tempat berkumpulnya warga seperti warkop hingga pasar. Wajib pakai masker dan jaga jarak.
Dukungan percepatan vaksinasi pun dilakukan. Dengan menerjunkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa ke desa-desa demi kelancarannya.
Juga tracing, pelacakan medis dijalankan bersama tenaga kesehatan dan TNI-Polri.
Di tengah upaya pencegahan yang dilakukan, masih juga terjadi kasus meninggal dunia lantaran terpapar Covid-19.
Petugas gabungan kembali turun ke pemakaman memastikan standar protokol kesehatan diterapkan. Pemakaman pasien Covid-19 berjalan lancar.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak kendor menerapkan disiplin protokol kesehatan disetiap aktifitas sehari-hari." ungkap Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, ketika dikonfirmasi, Selasa (22/6/2021).
Pihaknya mengaku tidak akan pernah bosan mengimbau agar jangan sampai abai prokes.
Karena virus ini akan menular pada orang-orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Alumni Akpol 2001 tersebut menilai, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas, mampu menghindarkan dari penularan Covid-19.
"Mari bersama kita sukseskan vaksinasi diiringi disiplin protokol kesehatan ketat. Yakin dan optimis pandemi ini segera sirna," pungkasnya.
Terapkan Early Over Treatment
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta daerah yang kasus aktifnya tinggi segera mengevaluasi kebijakan terkait kegiatan masyarakat.
Mulai dari aturan terkait kapasitas kantor, pusat perbelanjaan, restoran dan tempat makan, dan tempat wisata.
"Serta fasilitas umum lainnya yang berpotensi menjadi titik penularan Covid-19," ujar Wiku dalam keterangan persnya, Selasa (22/6/2021).
Selanjutnya, Satgas juga meminta daerah untuk meningkatkan kualitas penanganan pasien Covid-19 di fasilitas rujukan.
Dengan tingginya kasus pada saat ini, berdasarkan rekomendasi dari 5 organisasi profesi kedokteran (Perdatin, PDPI, PAPDI, IDAI, dan PERKI) bahwa strategi yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan “early over treatment”.
Dimana, pasien rumah sakit yang sudah mengalami perbaikan gejala dapat segera dirujuk untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah, agar kapasitas rumah sakit menjadi lebih besar dan mampu menampung pasien dengan gejala sedang-berat lainnya.
“Selain itu, dapat juga dilakukan konversi tempat tidur rumah sakit, atau menyediakan fasilitas isolasi terpusat di masing-masing wilayah agar beban dapat terbagi dan rumah sakit tidak kewalahan menangani pasien."
"Apabila seluruh provinsi-provinsi ini mampu menurunkan penambahan kasus positif dan meningkatkan kesembuhan, maka dapat mendongkrak angka kesembuhan di tingkat nasional pula,” kata Wiku.
Enam Provinsi Tertinggi
Kasus penularan Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, bahkan mencapai rekor kenaikan kasus harian tertinggi selama pandemi, yakni sebanyak 14.536 kasus pada 21 Juni kemarin.
Selain itu, selama lima minggu terakhir, kasus baru selalu lebih tinggi dibandingkan dengan angka kesembuhan, dengan puncak selisih 17.391 kasus pekan ini.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan kondisi tingginya kasus positif dibandingkan angka kesembuhan mingguan perlu mendapatkan perhatian.
“Angka kesembuhan yang lebih rendah dibandingkan kasus positif perlu menjadi target utama perbaikan penanganan Covid-19,” kata Wiku dalam keterangannya, Selasa (22/6/2021).
Selanjutnya, berdasarkan data per 20 Juni 2021, terdapat enam provinsi yang memiliki gap paling besar antara kasus positif dengan angka kesembuhan.
Keenam provinsi ini berasal dari pulau jawa yaitu DKI Jakarta (selisih 13.032 kasus); Jawa Tengah (selisih 7.171 kasus); Jawa Barat (selisih 6.670 kasus); Jawa Timur (selisih 2.239 kasus); DI Yogyakarta (selisih 2.131 kasus); dan Banten (selisih 878 kasus).
Selain tingginya gap antara kasus positif dengan angka kesembuhan, Satgas juga menyoroti enam provinsi yang memiliki kasus aktif tertinggi yaitu Jawa Barat (29.784 kasus aktif); DKI Jakarta (11.411 kasus aktif); Jawa Tengah (10.050 kasus aktif); Papua (8.799 kasus aktif); Riau (6.291kasus aktif); dan Kepulauan Riau (3.431 kasus aktif).
"Satgas meminta kepada seluruh provinsi tersebut untuk segera memperbaiki kondisi Covid-19," kata Wiku.
Pencegahan Menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah Covid-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi Covid-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:
1. Cuci tangan teratur
Bersihkan tangan Anda secara teratur dan menyeluruh dengan hand sanitizer berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.
2. Sosial distancing
Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.
Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus Covid-19 jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan yang menyentuh banyak permukaan dapat terpapar virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit. Pastikan orang-orang di sekitarmu mengikuti protokol kesehatan yang baik. Tutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
4. Segera buang tisu bekas
Tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus. Dengan menjaga kebersihan yang baik, kamu dapat melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan Covid-19.
5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat
Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya. Ikuti perkembangan Covid-19 terbaru (kota atau area lokal dimana Covid-19 menyebar luas).
Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.
Pasalnya, mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena Covid-19.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Melihat Kesibukan Dapur Umum di Kantor Desa Sitiarjo Malang yang Melayani Warga Terpapar Covid-19
Laporan: Erwin Wicaksono/Taufik Ismail
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.