Catat! Begini Caranya Ikut Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Umum Mulai Juli 2021
Mulai Juli 2021, pemerintah membuka vaksinasi untuk masyarakat umum yang berada di 33 provinsi
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini di tengah masyarakat muncul banyak pertanyaan bagaimana cara dan apa yang harus dilakukan untuk agar bisa mendapatkan Vaksinasi Covid-19 secara gratis.
Terkait hal itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan cara mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum yang dibuka mulai Juli 2021.
Nadia menyebutkan, mulai Juli 2021, pemerintah membuka vaksinasi untuk masyarakat umum yang berada di 33 provinsi.
Sebelumnya, vaksinasi untuk umum ini sudah lebih dulu digelar di DKI Jakarta.
1. Pendaftaran Langsung
Langkah pertama, masyarakat bisa mendaftar terlebih dahulu secara online melalui situs web dinas kesehatan setempat.
"Bisa melalui website dinas kesehatan, atau bisa juga melalui aplikasi loket.com. Pada dasarnya cara pendaftaran sama seperti saat ini. Tidak ada yang berubah," ujar Nadia ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Mulai Juli Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum Dibuka
Usai mendaftar, masyarakat bisa melakukan cek status pendaftaran melalui aplikasi PeduliLindungi.
2. Mendaftar Online
Menurut Nadia, selain mendaftar secara online, masyarakat juga bisa mendaftar secara langsung dengan mengikuti kegiatan vaksinasi secara walk in.
Adapun syarat mengikuti vaksinasi untuk umum ini adalah masyarakat yang telah berusia 18 tahun ke atas.
"Lalu membawa e-KTP setempat. Kalau tidak, disertai surat keterangan domisili," tutur Nadia.
Tips Sebelum Divaksin
Ada sejumlah tips yang bisa dilakukan sebelum seseorang menjalani vaksinasi Covid-19.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat, tips ini merupakan panduan umum dan bisa digunakan masyarakat yang akan menjalani vaksinasi Covid-19.
"Pertama, prinsipnya, kita pastikan dulu kondisi badan. Artinya kita pastikan tubuh dalam kondisi sehat," ujar Budi seperti dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (27/2/2021).
Kedua, harus dipastikan tidak dalam kondisi mengantuk atau kelelahan. Ketiga, sebelum divaksinasi sebaiknya sarapan terlebih dulu.
"Keempat, hindari juga kondisi stress agar tidak memicu maag atau gejala-gejalanya," lanjut Budi.
Kelima, apabila jadwal kerja padat dan mengharuskan begadang, maka sebelum disuntik vaksin harus tidur terlebih dulu. Keenam, bagi perusahaan, Budi mengimbau agar memperhatikan jadwal kerja dan kondisi kesehatan karyawan sebelum pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Jadi perusahaan harus memperhatikan kondisi karyawan sebelum jadwal penyuntikan. Jangan sampai kelelahan atau kondisi menurun sebab jadi berpotensi risiko untuk kesehatan," ungkapnya.
Lebih lanjut Budi juga mengingatkan apabila tubuh sedang dalam kondisi tidak fit karena flu biasa, maka pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tetap harus ditunda. Alasannya, tubuh sedang dalam kondisi tidak fit akibat virus influenza.
"Padahal untuk vaksinasi Covid-19, kita memerlukan tubuh yang fit sehingga antibodi bisa melawan virus," katanya.
"Apabila tubuh sedang drop, lalu bagaimana antibodi akan terbentuk untuk melawan virus?" tambahnya.
Vaksinasi dibuka Juli 2021
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas akan dibuka secara luas mulai Juli 2021.
Dengan demikian, Budi memastikan pelaksanaan vaksinasi untuk umum ini tidak hanya di DKI Jakarta.
Menurut Budi, pertimbangan vaksinasi untuk umum dibuka secara lebih luas di berbagai daerah disebabkan vaksin Covid-19 saat ini telah tersedia dalam jumlah banyak, sehingga stok yang ada harus cepat dihabiskan.
"Pertimbangan Juli dibuka di semua daerah, karena ini (vaksin) sudah datang banyak, jadi harus cepat dihabiskan," tegas Budi.
Meski dibuka untuk umum, pemerintah mengharapkan masyarakat umum dapat mengajak lansia agar ikut serta divaksinasi.
Pasalnya, kata Budi, saat ini sangat sulit untuk mengajak lansia mau divaksin Covid-19.
Budi mengungkapkan, pengaruh media sosial sangat besar kepada lansia. Lansia jadi enggan atau takut divaksin karena informasi vaksin tidak halal, vaksin tidak baik untuk warga berusia lanjut, ataupun informasi lain.
Diberitakan, Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebutkan bahwa saat ini Indonesia sudah menerima 104.728.400 dosis vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Jumlah tersebut adalah bagian dari 426,8 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah diamankan melalui berbagai pendekatan bilateral dan multilateral.
Dengan adanya ketersediaan vaksin yang ada, Presiden meminta agar program vaksinasi Covid-19 bisa dipercepat.
Sumber: Kompas.com/Kontan.co.id/Tribunnews.com