Dua Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Covid-19 pada Anak-anak
Siti Nadia Tarmizi Jubir Vaksinasi Kemenkes mengatakan ada 2 faktor meningkatnya kasus covid-19 pada anak-anak.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 yang terus meningkat akhir-akhir ini tak hanya menimpa orang dewasa.
Anak-anak juga tak sedikit jumlahnya yang terpapar Covid-19.
Seperti di Majalengka, Jawa Barat belasan siswa SD terinfeksi Covid-19.
Sementara itu di Aceh hingga kini sudah 21 anak kehilangan nyawa akibat corona.
Dikutip dari Kompas.TV, Kamis (24/6/2021) Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI mencatat, jumlah anak yang terinfeksi virus corona sejak Mei 2020 hingga 20 Juni 2021 berjumlah 1.831 orang.
Dimana 21 anak diantaranya meninggal dunia akibat terpapar covid-19.
Sementara itu di Purwakarta, Jawa Barat kasus covid-19 terus bergerak naik.
Baca juga: Satgas: Pandemi Covid-19 Mendekati Puncaknya Setelah Libur Akhir Tahun
Hingga kemarin jumlah kasus aktif corona mencapai seribu 190 orang.
Yang cukup mengkhawatirkan, 7 pasien merupakan anak-anak dan tengah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Siti Nadia Tarmizi Jubir Vaksinasi Kemenkes mengatakan ada 2 faktor meningkatnya kasus covid-19 pada anak-anak.
Yakni protokol kesehatan sudah semakin kendor saat orang tua mulai mengajak anaknya pergi ke mall dan orang tua kurang disiplin pada upaya pencegahan Covid-19.
Sementara untuk vaksin pada anak Siti mengatakan, pihaknya masih memerlukan uji klinis vaksin pada anak dan menunggu keputusan dari WHO.
Imbauan KPAI
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau orang tua berperan aktif dan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona kepada anak.
Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati mengingatkan saat ini kasus Covid-19 pada anak mulai meningkat dan peran aktif orang tua dalam mencegah anak terpapar virus sangat dibutuhkan.
Semisal tidak membawa anak bepergian ke luar rumah, menyiapkan kegiatan alternatif agar anak tidak keluar rumah.
Kemudian disiplin menerapkan protokol kesehatan saat tiba di rumah dengan tidak berinteraksi dengan keluarga sebelum membersihkan diri.
"Prinsipnya, orang tua disiplin pada protokol kesehatan. Kalau pulang ya pasti kan pengin nyium, salim, pelukan. Orang tua harus disiplin, kalau pulang ya protokol kesehatannya harus dijalankan, baru beraktivitas," ujar Rita saat dihubungi, Kamis (24/6/2021).
Melansir Kompas.com, Rita juga mengingatkan orang tua, jika anak terpapar Covid-19, perawatannya akan kompleks.
Sebab, anak tidak bisa sendirian saat dirawat sehingga orang tua bisa jadi harus ikut menunggu dan mengenakan pakaian khusus.
"Kalau anak sakit, apalagi Covid-19, itu tidak bisa sendiri, dia harus ditemani oleh orang dewasa, repotnya dua kali lipat," ujar Rita.
Sumber: Kompas.TV/Kompas.com