Pemerintah Dinilai Tidak Siap Mengantisipasi Lonjakan Angka Positif Covid-19
Hasnaeni pun meminta pemerintah memberikan penjelasan terhadap fenomena atau pertanyaan yang ada di benak banyak masyarakat ini.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Hasnaeni menilai pemerintah tidak siap mengantisipasi lonjakan angka positif Covid-19.
Menurut dia, tidak adanya rencana dan strategi yang matang sehingga terkesan baru berpikir setelah banyak nyawa melayang.
"Saya mewakili masyarakat Indonesia, yang tidak berdaya menghadapi wabah ini, ingin bertanya, kemana kami dapat mengadu? Kemana kami meminta pertolongan dan kemana kami bisa berlindung?," kata Hasnaeni.
Seharusnya, kata dia, lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah wilayah di Tanah Air tak perlu terjadi.
Mengingat pandemi virus corona bukan baru dialami Indonesia.
Baca juga: Begini Reaksi Sinovac Setelah Ratusan Nakes Indonesia Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin Lengkap
"Indonesia sudah memasuki tahun kedua melewati masa pandemi Covid-19. Yang memprihatinkannya kondisi saat ini tidak jua membaik justru sebulan belakangan kembali memburuk," ujar Hasnaeni.
Dikatakannya, Menteri Kesehatan dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pun harus memberikan data yang jelas mengenai penyebaran Covid.
Selain yang terintegrasi, Hasnaeni ingin data yang diberikan tak sepotong-sepotong, padah sudah dua kali vaksin.
"Seharusnya mata rantai penyebaran virus ini bisa terdeteksi sehingga tidak terjadi penyebaran yang lebih masif," kata dia.
"Seharusnya pusat pengelolaan data dilakukan secara terintegrasi, sehingga data tidak melulu hanya memberikan informasi angka kematian, maupun angka kesembuhan, tapi data ini yang digunakan untuk menghentikan pola persebaran virus ini," imbuh Hasnaeni.
'Wanita Emas', sapaan Hasnaeni, menilai sejauh ini penanganan pandemi di Indonesia khususnya di Jakarta, buruk. Hal ini ia saksikan secara langsung.
Baca juga: PGRI: Banyak Guru Meninggal karena Mengajar di Masa Pandemi Covid-19
Diketahui, beberapa hari lalu Hasnaeni, keluarga dan orang-orang di sekitarnya dinyatakan terpapar corona. Di momen itu ia melihat langsung bagaimana penanganan pasien Covid di rumah sakit (RS).
"Lantas terkait penanganan, saya harus mengatakan betapa buruknya penanganan pasien Covid negeri ini terutama belakangan ini. Seolah nyawa tidak berarti, beberapa orang yang datang ke rumah sakit meminta pertolongan karena terinfeksi, diminta kembali pulang dengan alasan penuh. Apakah tidak ada antisipasi sehingga hal semacam ini bisa terjadi?" jelas Hasnaeni.
Apalagi kini, kata dia muncul pertanyaan masyarakat mengenai efektivitas vaksin.
Sebab kendati sudah menerima suntikan vaksin dua kali, tak sedikit masyarakat yang tetap terpapar corona.
Hasnaeni pun meminta pemerintah memberikan penjelasan terhadap fenomena atau pertanyaan yang ada di benak banyak masyarakat ini.
Sehingga, tak ada salah pemahaman, yang pada akhirnya membuat masyarakat menjadi resah dan tak lagi patuh terhadap anjuran pemerintah.
"Percuma vaksinasi digaungkan, bahkan masyarakat yang patuh melaksanakan vaksin hingga vaksin kedua pun akhirnya terpapar. Jangan salahkan masyarakat bila akhirnya tidak lagi percaya vaksin. Masyarakat akan berpikir untuk apa vaksin kalau akhirnya juga tetap terpapar," jelasnya.
Hasnaeni pun meminta pemerintah belajar dari negeri tetangga, Singapura, dalam menanggapi pandemi. Karena sejauh ini, negara itu mampu mengatasi persoalan wabah corona dengan sangat baik.