Menteri LHK: Rancangan Yang Maha Kuasa, Presiden Kita Adalah Seorang Rimbawan
Siti Nurbaya mengaku bersyukur Presiden RI saat ini adalah seorang yang peduli dengan hutan atau seorang rimbawan.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya membuka Serial Webinar 60 Tahun Presiden Joko Widodo yang diselenggarakan Dewan Kehutanan Nasional (DKN) bersama Wana Aksara Institute secara daring dari Jakarta, Senin (28/6/2021).
Dalam acara tersebut Siti Nurbaya mengaku bersyukur Presiden RI saat ini adalah seorang yang peduli dengan hutan atau seorang rimbawan.
Siti meyakini Indonesia akan dapat menyelesaikan berbagai masalah kemasyarakatan yang ada, khususnya yang berkaitan dengan subyek kehutanan.
"Sungguh merupakan rancangan dari Yang Maha Kuasa, bahwa Presiden kita adalah seorang Rimbawan, sehingga secara pasti Indonesia akan dapat menyelesaikan berbagai masalah kemasyarakatan yang ada, yang berkaitan dengan subyek kehutanan, akibat berbagai peristiwa dan kegiatan di masa lalu dan diantaranya dalam kurun waktu yang puluhan tahun lamanya," kata Siti Nurbaya dalam sambutannya, Senin (28/6/2021).
Ia mengatakan menyongsong era masa depan kehutanan maju merupakan cita-cita yang terus diupayakan para rimbawan dan semua stakeholdernya.
Baca juga: Jokowi Dikritik BEM UI, SETARA Institute : Kritik Mahasiswa Bagian dari Social Control
Kehadiran Presiden Joko Widodo menurutnya menguatkan harapan terciptanya era itu yang akan mengubah era pembangunan kehutanan konvensional.
Pembangunan dulu yang berorientasi pada ekstraksi kayu, menjelma menjadi era kehutanan pasca-kayu yang berpedoman pada forest landscaspe management.
Secara khusus Siti Nurbaya menyebutkan ide Kehutanan pasca-kayu digagas dan diusung langsung Presiden Jokowi.
"Makna utamanya ialah bahwa kebijakan dan agenda kerja kehutanan pasca-kayu komit terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup, seperti kelestarian DAS, semakin ditekankannya aspek konservasi tanah dan air, terjaganya FEG fungsi lindung dalam Kawasan Hidrologis Gambut, terjaganya konservasi spesies liar, serta koridor lansekap guna menjaga kekayaan mega biodiversity Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Disebut The King of Lip Service, PKS: Suara Mahasiswa Jujur, Enggak Usah Baper
Mewujudkan ideologi kehutanan paska kayu diyakininya akan membentuk pembangunan kehutanan yang berkeadilan sekaligus memeratakan distribusi penguasaan sumberdaya hutan bagi masyarakat.
Aktualisasinya melalui kebijakan dan program perhutanan sosial yang mampu menopang pengembangan sosial, ekonomi dan kelembagaan usaha.
"Presiden Jokowi melalui Nawa Cita melakukan langkah korektif. Mengubah dan menjadikan keberpihakan kepada rakyat lebih mengemuka, dan diaktualisasikan," tegasnya.
Kehutanan pasca-kayu juga merupakan era kehutanan yang akan menjadi salah satu pilar bagi terwujudnya berbagai target pembangunan nasional maupun global.