Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Hanna Keraf Terinspirasi Bung Karno Kembangkan Ekonomi Kerakyatan Di NTT

Co Founder Du Anyam Hanna Keraf membagikan kisah inspiratif sebagai wirausahawan muda yang tumbuh di tengah masyarakat di desa.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cerita Hanna Keraf Terinspirasi Bung Karno Kembangkan Ekonomi Kerakyatan Di NTT
YouTube/PDI Perjuangan
Ilustrasi patung Bung Karno di depan kantor Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Jakarta. Co Founder Du Anyam Hanna Keraf terinspirasi Bung Karno kembangkan ekonomi kerakyatan di NTT. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Co Founder Du Anyam Hanna Keraf membagikan kisah inspiratif sebagai wirausahawan muda yang tumbuh di tengah masyarakat di desa.

Hal itu disampaikanya dalam sarasehan nasional Megawati Institute bertema Indonesia Muda Membaca Bung Karno, Selasa (29/6/2021).

"Saya terinspirasi dari Bung Karno dan memulai proses pergulatannya keluar dari zona nyaman di Jakarta untuk pindah ke daerah terpencil di Flores," kata Hanna.

Hanna mengaku diingatkan seorang mentor yang belasan tahun ikut organisasi dunia.

Pesan itu berisi satu kutipan dari Bung Karno, bahwa pemimpin itu harus selalu dekat dengan rakyatnya.

Kalau para pemimpin memilih tidak dekat dengan rakyat, justru Bung Karno memilih selalu dekat dengan rakyat.

Baca juga: Megawati Ajak Perempuan Indonesia Terjun Ke Dunia Politik: Contoh Saya, Bisa Jadi Presiden

Berita Rekomendasi

"Kamu enggak akan bisa jadi pemimpin mereka kalau kamu bukan bagian dari mereka. Dan ini persis dengan yang disampaikan oleh Bung Karno," katanya.

Rasa kagum Hanna kepada Bung Karno semakin kuat karena mengetahui bagaimana sang proklamator bisa membangun modal sosial yang begitu besar.

Menggunakan seni dan kebudayaan untuk bisa diterima masyarakat saat diasingkan di NTT.

"Itu tidak mudah, datang dari latar belakang Jawa dipaksa hidup di NTT. Di tengah keasingan itu menemulan pluralisme dan melahirkan Pancasila," ucap Hanna.

Baca juga: Covid-19 Meningkat, Megawati Ajak Masyarakat Perkuat Kedisiplinan

Bagi Hanna, modal sosial dalam kewirausahaan itu sama dengan modal finansial.

Harus selalu dipupuk tak pernah selesai.

"Lima tahun di Flores tak cukup. Harus terus mengenal masyarakat, dan masyarakat pun terus berkembang," jelas Hanna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas