Kamhar Lakumani: Kritik BEM UI kepada Jokowi Sudah Sangat Sopan
Kritik yang disampaikan BEM UI dalam bentuk meme yang menyampaikan pesan Jokowi The King of Lip Service tak muncul dari ruang hampa.
Editor: Hasanudin Aco
"Berbagai peristiwa seperti penghapusan subsidi BBM, Revisi UU KPK dan terakhir polemik TWK KPK yang berpotensi kuat melemahkan KPK, suara-suara mahasiswa teredam tak terdengar," ujar Kamhar.
Menurut Kamhar, bagi yang pernah berkecimpung dan berkiprah di organisasi kemahasiswaan, akan berpandangan bahwa apa yang disampaikan BEM UI termasuk bentuk penyampaian melalui meme sebagai pilihannya ini masih dalam koridor kesopanan dan kesantunan dalam konteks komunikasi politik ala mahasiswa.
"Terlalu sopan malah. Pandangan sebaliknya hanya oleh mereka-mereka yang tidak pernah berorganisasi atau tak mengenal organisasi kemahasiswaan," katanya.
Jadi, lanjut Kamhar, kritik yang disampaikan oleh mahasiswa kepada Jokowi ini sudah sesuai dengan sopan santun ala komunikasi politik mahasiswa.
"Ini hanya dianggap tidak sesuai sopan santun jika ditempatkan dalam relasi atasan dan bawahan. Konteks kritik mahasiswa dan pergerakan mahasiswa tidak boleh ditempatkan seperti itu. Mahasiswa memiliki tanggung jawab sejarah sebagai penjaga nilai dan agen pembaharu," katanya.
Jokowi Singgung Sopan Santun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait dengan unggahan BEM Univeristas Indonesia (UI) di media sosial yang menyebut bahwa dirinya merupakan The King Of Lip Service.
Unggahan BEM UI menimbulkan pro dan kontra dalam beberapa hari terakhir.
Jokowi menanggapi soal itu saat ditanya pers di Istana Kepresidenan RI Jakarta, Selasa (29/6/2021).
Saat memberikan tanggapan, Jokowi terlihat sesekali tersenyum.
Tak ada ekspresi kemarahan di wajah Jokowi.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Tata Krama dan Sopan-santun: Disebut The King of Lip Service oleh BEM UI
Berikut penjelasan lengkap Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden:
"Ya itu kan sudah sejak lama ya.
Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer.