Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Kritikan BEM UI soal The King of Lip Service, Jokowi: Kritik ya Boleh-boleh Saja

Jokowi akhirnya menanggapi kritik dari BEM UI yang menyebutnya The King of Lip Service. Sebut kritik boleh-boleh saja.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
zoom-in Tanggapi Kritikan BEM UI soal The King of Lip Service, Jokowi: Kritik ya Boleh-boleh Saja
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Jokowi akhirnya menanggapi kritik dari BEM UI yang menyebutnya The King of Lip Service. Sebut kritik boleh-boleh saja. 

BEM UI Dipanggil Pihak Rektorat, Fahri Hamzah Singgung Zaman Orba

Rektorat UI memanggil sejumlah mahasiswanya, sebagai buntut dari postingan BEM yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) 'The King of Lip Service'.

Panggilan tersebut dituangkan dalam surat undang yang beredar, bersifat penting dan segera.

Ada 10 nama yang diminta hadir di Ruang Rapat Ditmawa (Direktorat Kemahasiswaan) UI, Minggu (27/6/2021) pukul pukul 15.00 WIB.

Sejumlah orang yang dipanggil tersebut, yakni Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra, Wakil Ketua BEM UI, Yogie Sani, Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Ginanjar Ariyasuta, Kepala Kantor Komunikasi dan Informasi BEM UI, Oktivani Budi, Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI, Christopher Christian.

Lalu, lima orang lainnya adalah Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI, Syahrul Badri, dan wakilnya, Achmad Fathan Mubina, Ketua DPM UI, Yosia Setiadi, dan dua wakilnya, Muffaza Raffiky serta Abdurrosyid.

Baca juga: BEM UI Sebut Jokowi sebagai The King of Lip Service, Pengamat: Padahal Substansi Kritiknya Biasa

Pemanggilan rektorat kepada mahasiswa BEM UI ini pun mendapat tanggapan dari Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

Berita Rekomendasi

Politisi Partai Gelora itu menyinggung soal penyampaian kritikan di zaman Order Baru (Orba).

Ia menceritakan, dulu dirinya dan kawan-kawannya sempat mengkritik UI.

Hampir sama dengan nasib BEM UI, Fahri Hamzah kala itu juga dipanggil pihak rektorat.

"Tahun 1994 aku dan teman2 mahasiswa wartawan koran kampus #WartaUI menulis headline “Kritik Pembangunan Rektorat UI yg Mega. Kami dipanggil dan Koran kami dibredel di era Orba," ucap Fahri, dikutip dari akun Twitternya, @Fahrihamzah, Minggu (27/6/2021).

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Kamis (3/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Kamis (3/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca juga: BEM UI Juluki Jokowi The King of Lip Service, Gerindra Tak Setuju, PPP: Kritik Itu Harus Akurat

Menurut Fahri, sikap rektorat memanggil sejumlah mahasiwa itu layaknya situasi zaman Orba, yang anti-kritik.

"Tahun 1998 Orba tumbang. Rupanya mental orba pindah ke Rektorat UI mengancam mahasiswa. Malu ah!," lanjutnya.

Dia menuturkan, kelemahan zaman Orba adalah kekuasaan absolutnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas