Ketua DPP Nasdem Emmy Hafild Tutup Usia, Ini Profilnya
Mantan Direktur Eksekutif Walhi dan Ketua DPP Partai NasDem Emmy Hafild meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) malam di Rumah Sakit Pondok Indah.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Eksekutif Walhi dan Ketua DPP Partai NasDem Emmy Hafild meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) malam di Rumah Sakit Pondok Indah.
Hal itu terkonfirmasi dari akun twitter politikus Partai Nasdem, Taufik Basari yaitu @taufikbasari.
Baca juga: Berita Duka, Mantan Aktivis Lingkungan Hidup Emmy Hafild Meninggal Dunia
"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun, mbak Emmy Hafidz, Ketua DPP Partai @NasDem bidang Maritim, mantan Direktur Eksekutif Walhi, aktivis perempuan dan lingkungan hidup telah meninggalkan kita. Duka yg mendalam. Terima kasih perjuanganmu utk indonesia," kata Taufik Basari, Sabtu (3/7/2021) malam.
Berikut profil Emmy Hafild yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Kakak Adik Positif Covid-19 di Indihiang Tasikmalaya Meninggal Dunia saat Isolasi Mandiri
Emmy Hafild lahir di Pertumbukan, Sumatera Utara, 3 April 1958.
Ia anak seorang pegawai perkebunan sekaligus pendukung Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Saat itu PSII dianggap sebagai partai terlarang oleh rezim Orde Baru.
Sejak muda ia sudah peduli dengan lingkungan. Tak henti-hentinya ia mengajak semua pihak untuk peduli akan lingkungan sekitar.
Lebih dari separuh usianya ia dedikasikan di dunia lingkungan hidup. Ia tercatat pernah aktif di Yayasan Indonesia Hijau, Walhi, hingga Greenpeace.
Saat SMA, ia dan keluarganya pindah ke Jakarta. Setamat dari SMA, Emmy memilih untuk berkuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan agronomi.
Di kampus, ia dan sejumlah mahasiwa lainnya aktif dalam berbagai rangkaian demonstrasi menentang rezim Orde Baru yang otoriter.
Saat masih menjadi mahasiwa di IPB, ia sudah bergabung dengan organisasi di luar kampus, Yayasan Indonesia Hijau.
Begitu lulus dari IPB, Emmy memutuskan untuk terjun total di Yayasan Indonesia Hijau karena di organisasi ini cara bekerjanya sangat cocok dengan hobinya, yaitu kerja lapangan. Dua tahun ia menjabat sebagai koordinator lapangan Yayasan Indonesia Hijau.
Ia lalu masuk ke Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan menjadi Direktur Walhi selama dua periode. Pada tahun 1998 saat masih aktif di Walhi, ia terlibat dalam pembentukan gabungan LSM antikorupsi.
Emmy tidak saja beraktivitas di kawasan Indonesia, tapi juga aktif di Greenpeace Asia Tenggara. Atas kegigihannya dalam dunia lingkungan, Emmy pernah mendapat penghargaan dari Majalah Time sebagai Hero of The Planet karena keberaniannya mengkritik Freeport soal penambangan di Irian Jaya.
Emmy juga aktif melawan ketidakadilan dan radikalisme lewat organisasi Perempuan Peduli Kota Jakarta.
PENDIDIKAN
- SD Petumbukan, Sumatera Utara
- SMP Petumbukan, Sumatera Utara
- SMA Jakarta
- Intitut Pertanian Bogor (IPB), 1982
- Master dalam bidang Ilmu Lingkungan, Universitas Wisconsin, Madison, Amerika, 1994
KARIER
- Koordinator Program Lapangan, Yayasan Indonesia Hijau (1982-1984)
- Koordinator Sekertariat Kerjasama Kelestarian Hutan Indonesia (Skephi), (1984-1988)
- Koordinator Program untuk isu-isu khusus Walhi and Friends of the Earth Indonesia (1982-1995)
- Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi) (1996-1999)
- Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara (-2015)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.