Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dimas Ajisoko Harmoko: Pesan Bapak yang Selalu Kami Ingat, Kejujuran Nomor Satu

Semasa hidup hingga selama sakit, almarhum Harmoko selalu ingatkan anak-anaknya untuk jujur karena kejujuran adalah nomor satu.

Penulis: Rizki Aningtyas Tiara
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Dimas Ajisoko Harmoko: Pesan Bapak yang Selalu Kami Ingat, Kejujuran Nomor Satu
Kompas/JB Suratno
Harmoko sewaktu menjabat Menteri Penerangan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra Bungsu almarhum Harmoko, Dimas Ajisoko Harmoko menyatakan, sakit yang diderita sang ayah sejak lama membuatnya sulit untuk melakukan komunikasi.

Namun kata dia, sebelum sang ayah kesulitan untuk berbicara atau menjalin komunikasi dengan para anak dan pihak keluarga, terdapat pesan yang kerap kali diucapkan mendiang Harmoko kepada para anaknya.

Dimas mengatakan, sang ayah selalu meminta kepada dirinya dan seluruh keluarga untuk mengedepankan sikap jujur.

"Terus terang pak Harmoko untuk berkomunikasi saja sudah susah sekali. tapi sebelum beliau susah berkomuniksi, pesan beliau yang selalu kami ingat adalah kejujuran nomor 1," kata Dimas saat ditemui awak media di Rumah Duka Jalan Taman Patra XII Nomor 14, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Putra Almarhum Harmoko: Bapak Sudah Sejak Lama Sakit PSP

Sebab pesan ayahnya, jika hidup tanpa kejujuran maka pertanggungjawaban di akhirat akan berat.

Terlebih saat ini kata Dimas, kondisi di negara Indonesia sangat membutuhkan sosok yang memiliki sikap jujur.

"Tanpa kejujuran, akan berat pertanggung jawaban kita pada Allah SWT. dan ini yang juga saya lihat, kondisi Indonesia perlu kejujuran ke depannya," ucap Dimas.

Berita Rekomendasi

"Semoga semua bisa tergerak hati nuraninya untuk kembali menjadi jujur akan keadaan ini," tukasnya.

Baca juga: Sang Putra Akui Hasil Tes PCR Terakhir Harmoko Positif Covid-19

Merasakan Sakit Sejak Lama

Putra bungsu dari almarhum Harmoko, Dimas Ajisoko Harmoko menyatakan, sebelum meninggal dunia, sang ayah memang sudah sejak lama merasakan sakit.

Dimas mengatakan sakit yang diderita almarhum ayahnya itu disebut dengan Progressive Supranuclear Palsy atau PSP yang hingga kini kata dia belum diketahui obat untuk penyembuhannya.

"Jadi beliau sakit dari tahun 2013 sakitnya itu nama nya PSP progressive supranuclear palsy dan agak jarang penyakitnya bapak, dan belum ada obatnya juga," kata Dimas saat ditemui di Rumah Duka di Jalan Taman Patra XII Nomor 14, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/7/2021).

Suasana rumah duka Harmoko, mantan Menteri Penerangan era Orde Baru kepemimpinan Presiden RI Soeharto di Jalan Taman Patra XII, Nomor 14, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/7/2021).
Suasana rumah duka Harmoko, mantan Menteri Penerangan era Orde Baru kepemimpinan Presiden RI Soeharto di Jalan Taman Patra XII, Nomor 14, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/7/2021). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Kendati begitu, kata Dimas selama ini pihak keluarga telah berupaya sebisa mungkin untuk memberikan perawatan kepada almarhum.

Hanya saja, sebelum meninggal dunia, kata Dimas, kondisi sang ayah semakin menurun.

"Penyakit ini makin lama membuat kondisi makin menurun, kita usahakan selama ini dari tahun 2013 sampai sekarang berarti 8 tahun, supaya kondisi bapak tidak menurun saja, tapi mungkin sudah kehendak Allah," ucapnya.

Saat ini kata Dimas, pihak keluarga juga telah ikhlas melepas kepergian sang ayah untuk selamanya.

Di akhir, dirinya meminta kepada segenap masyarakat untuk sedianya memberikan doa untuk kepergian ayahnya yakni almarhum H. Harmoko yang juga merupakan mantan Menteri Penerangan era Orde Baru pada kepemimpinan Presiden RI Soeharto.

"Dari keluarga juga sudah ikhlas terhadap keadaan ini dan kami minta doa nya dari kalangan Pers dari rakyat Indonesia juga agar pak Harmoko bisa Husnul khotimah," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Eks Menteri Penerangan era kepemimpinan Presiden RI Soeharto yakni H. Harmoko dikabarkan meninggal dunia.

Kabar duka tersebut mulanya tersiar melalui pesan singkat WhatsApp. 

Dari pesan tersebut, tertulis kalau Harmoko menghembuskan nafas terakhirnya pada hari ini Minggu (4/7/2021), pukul 20:22 WIB di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli jm 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan beliau husnul khotimah. Aamiin YRA," tulis isi pesan yang diterima Tribunnews.com tersebut.

Kabar meninggalnya mantan Ketua MPR RI tersebut juga dibenarkan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

"Ya benar (pak Harmoko meninggal)," kata pria yang karib disapa Bamsoet itu saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Golkar Berduka, Nurul Arifin: Harmoko Is A Legend

Dihubungi secara terpisah, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal S. Depari juga membenarkan kabar tersebut.

Depari juga menyatakan kalau dirinya telah mendapatkan kabar meninggalnya Harmoko yang juga pernah menjabat sebagai ketua PWI.

"Benar (kabar meninggalnya Pak Harmoko), saya juga sudah tahu," ucap Depari saat dikonfirmasi.

Diketahui, Harmoko pernah menjabat sebagai menteri Penerangan RI pada masa Orde Baru dalam kepemimpinan Presiden RI Soeharto.

Tak hanya itu dalam karir politiknya, pria yang mengawali karir sebagai Jurnalis itu juga pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI dan Ketua MPR RI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas