Bantu Penanganan Covid-19, Pertamina Kirim Bantuan Oksigen 40 Ton
Pertamina membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan oksigen dengan mengirimkan pasokan oksigen berkapasitas 40 ton ke Tanjung Priok
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
Penyaluran oksigen mengutamakan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta merupakan tindak lanjut dari informasi Satuan Tugas Khusus (Satgas) Oksigen Nasional atas keterbatasan Oksigen di Rumah Sakit di wilayah tersebut.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan pihaknya akan berkomitmen penuh untuk mendukung proses percepatan penyaluran pasokan oksigen medis melalui sinergi lintas direktorat dan lintas anak usaha.
Baca juga: Mendag Janjikan Tidak Akan Ada Hambatan di Importasi Tabung Oksigen
"Gerak cepat ini merupakan salah satu bukti kontribusi Pertamina dalam mendukung Pemerintah dan membantu masyarakat yang sedang terpapar Covid-19 dan membutuhkan penanganan serius di RS, " ujar Nicke Widyawati.
Hal ini dilakukan Pertamina karena saat ini pemerintah tengah kewalahan dalam menyediakan pasokan oksigen.
Diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia beberapa minggu terakhir mengalami kelonjakan.
Bahkan, di beberapa wilayah sempat mengalami kelangkaan oksigen.
Berikut sederet kasus akibat kelangkaan oksigen di sejumlah wilayah:
Kelangkaan Oksigen di Yogyakarta
Sebanyak 33 pasien di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta meninggal dunia karena rumah sakit mengalami kelangkaan oksigen.
Untuk diketahui, 33 pasien tersebut dilaporkan meninggal dunia dalam kurun waktu 24 jam.
Dikutip dari Tribun Jogja, Selasa (6/7/2021), menanggapi hal tersebut, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K)., M.Kes., MPH mengungkapkan 33 pasien tersebut meninggal pasca-oksigen central habis.
"Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB, maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien," jelasnya, Minggu (4/7/2021).
Meski begitu, ia pun menegaskan ke-33 pasien tersebut meninggal bukan karena tak mendapat bantuan oksigen, tapi karena kondisi pasien yang memburuk.
"Sehingga tidak benar jika meninggal tanpa dapat bantuan oksigen, tetapi proses meninggalnya karena kondisi klinisnya yang memburuk," ujarnya,
Baca juga: Meski Penuh, Pasokan Oksigen Pasien Covid-19 di Rumah Sakit ini Aman