Survei Median: 39,6 Persen Masyarakat Anggap Covid-19 Biasa Saja
Hasil jajak pendapat Media Survei Nasional (Median) menunjukkan, 39,6 persen responden masih menganggap covid-19 biasa-biasa saja.
Editor: Choirul Arifin
Sebanyak 29,3 persen responden menyatakan situasi pandemi tahun ini sama saja dibandingkan tahun lalu, 14,2 persen responden menyatakan lebih baik, dan 6,8 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.
Menurut Rico, temuan survei tersebut selaras dengen kondisi faktual di mana jumlah kasus positif Covid-19 dan kematian akibat Covid-19 terus meningkat.
"Kalau kita lihat hari ini begitu ya, betapa banyak tragedi yang kita dengar, memang orang itu mengatakan hampir 50 persen menyatakan situasi Covid-19 sekarang ini lebih parah dibandingkan dengan tahun lalu," kata dia.
Baca juga: Kurangi Risiko Kematian Pasien Covid-19, WHO Rekomendasikan Obat Radang Sendi
Rico menduga, jumlah responden yang menilai situasi pandemi lebih buruk akan bertambah apabila survei dilakukan pada awal Juli 2021.
Survei Median juga menemukan tingkat kepuasan publik atas kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 masih berada di bawah 50 persen.
Rico membeberkan, hanya ada 35,3 persen responden yang puas atas kinerja pemerintah pusat dalam menangani Covid-19, sedangkan yang tidak puas sebanyak 30,6 persen dan biasa saja 34,2 persen.
Untuk pemerintah provinsi terdapat 37,8 persen responden puas; 25,4 persen responden tidak puas; dan 36,7 persen responden biasa saja.
Lalu, di pemerintah kabupaten/kota ada 36,5 persen responden menyatakan puas; 24,5 persen responden tidak puas dan 38,9 persen responden biasa saja.
"Kalau kita lihat rentang angkanya masih di bawah 50 persen, maka ini rentangnya antaara 30-40 persen, ini artinya eksekutif kita baik di tingkat kota/kabupaten maupun di tingkat provinsi atau bahkan di tingkat pusat itu perlu memperbaiki kinerjanya," ujar Rico.
Vaksin Lansia
Rico mengatakan, ada 57,7 persen responden yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19, sebanyak 22,6 persen tidak ingin divaksinasi dan 19,7 persen tidak tahu dengan vaksinasi.
Dari segi usia, responden dengan usia di atas 60 tahun paling tinggi tidak ingin divaksin yaitu sebesar 37,5 persen.
"Ini tentunya perlu perhatian kita semua untuk menjaga orang tua kita, kakek, nenek kita mereka-mereka yang berusia lanjut," kata Rico.
Rico menuturkan, para responden yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19 adalah mereka yang mendapatkan informasi yang benar dan tepat.