Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Tembus 40 Ribu, Luhut Pernah Sebut Sudah Siapkan Skenario Terburuk, Apa Saja?

Kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor, Senin (12/7/2021), tembus angka 40 ribu.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kasus Covid-19 Tembus 40 Ribu, Luhut Pernah Sebut Sudah Siapkan Skenario Terburuk, Apa Saja?
maritim.go.id
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta jangan ada kerumunan lagi terkait kenaikan angka kasus positif corona, Senin (30/11/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor pada Senin (12/7/2021).

Berdasarkan data di laman covid19.go.id, tambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 40.427 per Senin.

Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi sekaligus Penanggungjawab Pelaksanaan PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, pernah mengungkapan pemerintah telah menyiapkan skenario terburuk jika kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 40 ribu atau 50 ribu per hari.

"Sekarang kami sudah buat skenario bagaimana kalau kasusnya 40 ribu (per hari)."

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Sabtu (3/7/2021).
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Sabtu (3/7/2021). (Tribunnews.com/Rina Ayu)

Baca juga: Nasib dr Lois Owien yang Tak Percaya Covid-19, Kini Diperiksa, Dijerat UU Wabah Penyakit Menular

Baca juga: KRONOLOGI Dokter Lois Owien Ditangkap Polisi, Tak Percaya Covid-19 hingga Dokter Tirta Jadi Saksi

"Jadi kita sudah hitung worst case scenario. lebih dari 40.000," kata Luhut dalam konferensi pers virtual yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021) lalu, dilansir Tribunnews.

Luhut mengungkapkan, skenario terburuk yang telah disiapkan adalah perkara pasokan oksigen, ketersediaan obat, dan ketersediaan fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19.

Berita Rekomendasi

Untuk fasilitas kesehatan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah tempat perawatan darurat.

Diantaranya adalah asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur dan tenda darurat yang didirikan TNI atau Polri di sejumlah wilayah.

"Bagaimana tadi suplai oksigen, bagaimana suplai obat, bagaimana suplai Rumah Sakit, semua sudah kami hitung," ungkapnya.

"Jadi semua kekuatan saya kira kita kerahkan. jadi jangan ada yang menganggap under estimate bahwa Indonesia ini tidak bisa mengatasi. Sampai hari ini yes," lanjutnya.

Tak hanya itu, Luhut mengatakan pemerintah telah menjalin komunikasi dengan China dan Singapura terkait bantuan yang dibutuhkan jika kasus Covid-19 di Indonesia semakin melonjak.

"Kalau ada yang bilang tadi perlu bantuan dari luar kita juga sudah komunikasi dengan Singapura kita komunikasi juga dengan Tiongkok dan komunikasi juga dan sumber-sumber lain."

"Jadi sebenarnya semua secara komprehensif sudah kita lakukan," tandasnya.

Diketahui, total kasus Covid-19 terkonfirmasi hingga Senin mencapai angka 2.567.630.

Baca juga: Epidemiolog: Herd Imunity Tak Bisa Jadi Alasan Pelaksanaan Vaksin Covid-19 Berbayar

Baca juga: Terdepan Tangani Covid-19, Pemerintah Diminta Berikan Penghargaan kepada Nakes, Aparat, dan Relawan

Sementara itu, sebanyak 34.754 pasien dinyatakan sembuh dan 891 lainnya meninggal.

Mobilitas Masyarakat Sudah Menurun

Suasana di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (11/7/2021). Polda Metro Jaya mencatat, selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, mobilitas warga di Ibu Kota mengalami penurunan lebih dari 50 persen dari kondisi biasanya. Tribunnews/Irwan Rismawan
Suasana di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (11/7/2021). Polda Metro Jaya mencatat, selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, mobilitas warga di Ibu Kota mengalami penurunan lebih dari 50 persen dari kondisi biasanya. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Selama semingga PPKM Darurat diberlakukan, terhitung 3-10 Juli 2021, mobilitas masyarakat telah menurun 10-15 persen.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi sekaligus Penanggungjawab Pelaksanaan PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, usai rapat terbatas bersama Presiden, Senin (12/7/2021).

"Hasil yang kami dapat selama 3-10 Juli, seluruh provinsi Jawa Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat pada level 10-15 persen," ungkapnya, dilansir Tribunnews.

Penurunan mobilitas itu diketahui dari hasil pemantauan yang dilakukan petugas menggunakan Google Traffic dan FB Mobility serta Indeks Cahaya Malam (NASA).

Meski begitu, ujar Luhut, angka tersebut masih berada di bawah target pemerintah, yaitu 20 persen.

Luhut berharap, turunnya mobilitas masyarakat, maka laju penyebaran Covid-19 akan ikut turun, minimal di bawah 30 ribu kasus per hari.

"Tapi tingkat kesembuhan kita lihat meningkat banyak," ucapnya.

Ia menambahkan, jika implementasi PPKM Darurat berjalan baik dan masyarakat bisa disiplin, maka kasus Covid-19 akan merata atau melandai pada pekan depan.

Baca juga: RS Darurat Asrama Haji Pondok Gede Hanya untuk Pasien Covid-19 Ringan dan Sedang

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19

"Jadi kami berharap minggu depan sudah mulai, mungkin kalau semua berjalan kita disiplin, akan mulai flattening. Atau mulai akan merata dan kita harap nanti cenderung akan terkendali."

"Dan kita berharap juga dengan disiplin kita semua, dan vaksin program jalan, prokes jalan, kombinasi semua ini pematuhan pada PPKM Darurat, kita akan bisa bertambah baik," urainya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Taufik Ismail)

Baca artikel virus Corona lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas